Sejauh ini UMKM di Indonesia telah memiliki kontribusi yang cukup besar untuk peningkatan perekonomian dalam negeri. Jumlahnya lebih dari 64,2 juta unit usaha, di mana 61 persen disumbangkan pada Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan 97 persen lainnya untuk menyerap tenaga kerja.
Meski telah menyumbang banyak kontribusi terhadap perekonomian, tapi pelaku UMKM juga kerap menghadapi sejumlah tantangan seperti pembiayaan, pemasaran, daya saing, dan produktivitas.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kinerja UMKM, salah satunya melalui perluasan akses keuangan. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM melalui pembangunan sektor digital,” ujar Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Erdiriyo dalam acara ‘Diseminasi Praktik Baik dan Pembelajaran Program SEED 4 Women’ di Hotel Atria Malang, Selasa (27/6).
Pemanfaatan teknologi digital di bidang keuangan ini nantinya akan meningkatkan layanan akses keuangan. Salah satu manfaatnya bakal menjangkau langsung ke masyarakat. Terutama yang tinggal di daerah, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, dan pelaku UMKM. Sebab kelompok-kelompok tersebut memiliki peran krusial dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan 90 persen pada tahun 2024.
Melansir laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, program SEED Women 4 sendiri merupakan program pemberdayaan bagi pelaku UMKM lewat inisiatif inklusi keuangan melalui teknologi digital dan hasil kolaborasi dari Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif bersama Mercy Corps Indonesia dan Citi Foundation.
Program tersebut telah berjalan sejak Desember 2021 lalu. Beberapa kegiatan di program SEED 4 Women bertujuan untuk mencapai target pengembangan modul cerdas kelola usaha dan keuangan kepada perempuan pengusaha kecil, melakukan training terhadap 28 fasilitator program, dan masih banyak lagi pelatihan-pelatihan digital.
“Pemberdayaan dan literasi keuangan bagi perempuan dari program SEED 4 Women oleh Mercy Corps Indonesia berkontribusi mengurangi kesenjangan antara tingkat penggunaan rekening yang sudah mencapai 85,1% namun tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, yakni 49,68%,” tutup Erdiriyo.
Untungnya, lewat program ini sukses memberdayakan 854 perempuan pengusaha kecil yang tersebar di 262 desa di Kabupaten dan Kota Malang. Selain itu, berkat program ini juga bisa memberikan dampak positif kepada para perempuan pengusaha kecil berupa pengetahuan manajemen keuangan usaha, dan meningkatkan akses layanan keuangan formal.