Badak Sumatra adalah salah satu hewan endemik Indonesia yang populasinya terancam punah. Meskipun pada Maret 2022 lalu telah lahir 1 anak badak Sumatra, Indonesia tetap melakukan upaya untuk tingkatkan populasi Badak Sumatra, salah satunya dengan menempuh kerja sama dengan negara Jerman.
Diketahui belum lama ini, pihak IPB (Institut Pertaninan Bogor) resmi meneken kerja sama dengan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (Leibniz-IZW) Berlin, Jerman, untuk mengembangkan teknologi yang bisa tingkatkan populasi Badak Sumatra lewat kelahiran.
Adapun upaya Pengembangan Sains dan Pendidikan Konservasi Spesies Terancam Punah ditempuh dengan mengembangkan Aplikasi Teknologi Reproduksi Berbantu dan bio bank.
Teknologi reproduksi berbantu adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan kehamilan menggunakan berbagai pengobatan. Pengobatan yang dimaksud terdiri dari fertilisasi, fertilisasi in vitro atau bayi tabung, maupun surogasi (sewa rahim). Sedangkan bio bank itu sendiri adalah perpustakaan biologi yang menyimpan sampel biologis untuk digunakan dalam penelitian.
Kolaborasi dari kedua teknologi ini dinilai bisa melindungi dan mengamankan material genetik satwa seperti Badak Sumatra bisa memiliki keturunan.
Pihak Indonesia yang diwakili oleh rektor IPB, Arif Satria telah berkunjung langsung ke Leibniz-IZW Jerman untuk mendatangi nota kesepahaman mengenai kerja sama yang diharapkan bisa menyelamarkan Badak Sumatra dari ancaman kepunahan.
“Ini akan memberi kami kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman ilmiah tentang pengobatan satwa liar. Teknologi reproduksi berbantuan, dan strategi bio bank untuk menyelamatkan spesies Indonesia yang terancam punah,” ujar Arif, dalam keterangan resmi.
Teknologi reproduksi berbantu dan bio bank ini diklaim pihak Leibniz-IZW Jerman yaitu Prof. Thomas Hildebrandt, berhasil diaplikasikan untuk spesies serupa yang mengalami ancaman kepunahan.
“Kami akan mulai mentransfer hasil ilmiah kami dari proyek Bio Rescue – yang berhasil menyelamatkan sumber daya Genetik Badak Putih Utara dari kepunahan. Dan dapat diaplikasikan serta berhasil pada badak Sumatera,” harapnya.