Indonesia di posisi pertama dalam urutan terpendek sedunia, Sob. Daftar ini diterbitkan oleh organisasi World Population Review (WPR). Dari daftar tersebut menempatkan Indonesia di peringkat 182 dari 199 negara sebagai negara dengan penduduk terpendek di dunia. Adapun rata-rata tinggi penduduk Indonesia sekitar 166 cm untuk pria dan tinggi perempuan berkisar 154,36 cm.
Lantas, apa penyebab utamanya tinggi orang Indonesia yang pendek-pendek? Lalu, bagaimana pendapat ilmiahnya?
Sebetulnya tinggi badan seseorang itu sangat relatif. Jika Indonesia dibandingkan dengan penduduk Amerika Serikat atau Eropa yang dominan bertubuh tinggi, memang kita jauh lebih pendek. Tapi, sebagai bangsa Asia, Sobat nggak perlu sedih. Pasalnya kalau dibandingkan dengan penduduk Asia lainnya, bangsa Indonesia masih tergolong memiliki tubuh yang tinggi.
Sobat mungkin bertanya-tanya apa yang membedakan tinggi penduduk Indonesia bila dibandingkan dengan orang-orang di negara Barat?
Pertama, jika dilihat secara ras, secara keseluruhan sebenarnya masyarakat di Indonesia masih termasuk ras Mongoloid yang menyebar di beberapa wilayah Asia lainnya, seperti Asia Timur, Asia Utara, hingga Asia Tenggara.
Ciri-ciri penduduk ras Mongoloid sendiri biasanya memiliki ukuran tubuh kecil, bola mata cokelat, warna kulit yang cenderung sawo matang, bentuk hidung yang lebih pesek, dan punya kelopak mata yang lebih sipit.
Pertumbuhan Tinggi Badan Dipengaruhi Gizi dan Nutrisi yang Baik
Bukan hanya faktor ras, tubuh yang pendek juga bisa ditentukan dari faktor genetik, Sob. Namun seorang pakar gizi medik dari Universitas Indonesia tidak percaya sepenuhnya bahwa tinggi badan seseorang hanya ditentukan dari kedua faktor di atas, yakni ras dan genetika.
Ia percaya bahwa pertumbuhan manusia dipengaruhi dari 20% genetik dan 80% lainnya berasal dari gizi dan nutrisi. Salah satu nutrisi paling berpengaruh pada tinggi seserorang adalah protein yang bisa didapat dari ayam, tahu, dan tempe.
Hal ini pun juga disetujui oleh Peneliti Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan teknologi Pangan & Pertanian Asia Tenggara IPB, Dodik Briawan. Dirinya menuturkan bahwa semakin baik asupan nutrisi yang dikonsumsi ke dalam tubuh, maka semakin baik juga pertumbuhannya. Akan tetapi, hal ini masih belum lengkap apabila nggak dibarengi juga dengan olahraga yang teratur, Sob.
Di Indonesia sendiri masalah makakan bergizi dan bernutrisi masih belum merata sepenuhnya. Gizi buruk masih ditemukan di daerah-daerah tertinggal, yang sulit dijangkau oleh pemerintah.
Sebagai alternatif, untuk memperoleh tubuh tinggi yang ideal, bisa didukung dengan kalsium. Biasanya, kalsium ini dapat diperoleh melalui ASI, karena di dalam ASI terkandung kolostrum yang berperan terhadap tinggi badan dan pertumbuhan otak.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, bayi berusia 0-6 bulan punya pertumbuhan yang sama seperti bayi dari ras Kaukasoid (penduduk Eropa) karena sama-sama mengonsumsi ASI.
Akan tetapi kondisi ini terus menurun karena seiring makanan pendamping ASI (MPASI). Oleh karena itu, Kemenkes menekankan pentingnya menjaga hidangan makanan anak sejak dini.
Bagi Sobat SJ yang telah memiliki anak, disarankan jangan terlalu banyak memberi makanan olahan kemasan atau instan, ya. Supaya pertumbuhan anak bisa maksimal dan sehat.
Lebih lengkapnya berikut 10 negara yang penduduknya termasuk terpendek di dunia, yaitu:
- Indonesia (158 cm atau 62,2 inci)
- Bolivia (160 cm atau 62,9 inci)
- Filipina (162 cm atau 63,7 inci)
- Vietnam (162 cm atau 63,82 inci)
- Kamboja (162,5 cm atau 63,98 inci)
- Nepal (163 cm atau 64,17 inci)
- Ekuador (16,4 cm atau 64,37 inci)
- Sri Lanka (163,6 cm atau 64,41 inci)
- Nigeria (164 cm atau 64,49 inci)
- Peru (164 cm atau 64,57 inci)
Gimana, menurut Sobat setuju nggak, kalau tinggi orang Indonesia yang terbilang pendek karena dipengaruhi beberapa hal di atas?