Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun memang sangat luar biasa. Selain AI, baru-baru ini pun para ilmuwan ‘memamerkan’ teknologi baru berupa teknologi pencetak kulit manusia.
Yups, temuan teknologi pencetak kulit manusia ini dibuat oleh sejumlah peneliti dari Cardiff University, antara lain Chris Thomas, Sion Coulman, dan Oliver Castell. Ketiganya mampu membuat kulit manusia dari mesin berbahan mainan Lego.
Kerennya lagi, alat tersebut bukanlah harga yang mahal. Tercatat, ketiga peneliti dari Cardiff University ini membuat dengan menggunakan mesin bioprinter seharga puluhan hingga ratusan ribu dolar, tepatnya US$624 atau sekitar Rp9,4 juta.
“Kami mengerjakan bioprinter kami sendiri yang terjangkau dan berspesifikasi tinggi di sudut laboratorium Cardiff. Kami menggunakan komponen standar Lego, sub-merek mekanis mereka, Lego Mindstorms, dan pompa laboratorium, yang merupakan perangkat yang biasa ditemukan di laboratorium penelitian,” jelas para peneliti seperti dikutip dari The Conversation, pada akhir April 2023 lalu.
Adapun para peneliti ini berasal dari multidisiplin dan berbagai keahlian, mulai dari insinyur hingga ahli biologi untuk merancang, merekayasa, membuat serta memprogram bioprinter tersebut.
Meskipun alat untuk membuat kulit manusia ini masih dalam tahap awal, para peneliti menyebut bioprinter yang mereka buat telah mencapai tingkat presisi yang diperlukan. Hal ini tentunya untuk menghasilkan bahan biologis yang halus.
Cara kerja mesin sendiri, bekerja dengan sebuah nosel yang mengeluarkan zat seperti gel, yang penuh dengan sel, ke atas piringan. Inti dari perangkat ini adalah computer mini Lego Mindstorms.
Setelah itu, perangkat tersebut menggerakkan piringan ke belakang dan ke depan serta dari sisi satu ke yang lainnya sambil menggerakkan nosel ke atas dan ke bawah secara mekanis dengan mengeluarkan gel yang penuh sel.
Dengan cara kerja mesin tersebut, maka lapisan-lapisan sel untuk meniru struktur 3D jaringan manusia, nampak seperti asli lapis demi lapis. Science Alert mengutip, bahwa mesin bioprinter buatan para peneliti tersebut saat ini telah digunakan untuk membuat sel kulit, dan tengah bekerja menuju model kulit skala penuh.
Untuk membuat kemiripan seperti kulit manusia pun, para peneliti memodifikasi dengan menggunakan berbagai jenis nosel untuk mencetak berbagai jenis sel hingga dalam sampel jaringan yang rumit.
Lalu, untuk apa mesin ini dibuat?
Para peneliti mengungkapkan, jika penelitian ini adalah kesempatan yang menarik untuk meniru kulit yang sehat dan yang sakit, di mana nantinya para dokter kulit dapat merancang terapi baru untuk mengobati berbagai penyakit kulit.
Saat ini pun, bioprinter tersebut diklaim dapat memberikan model akurat dari kulit manusia. Hasilnya, dapat digunakan untuk menambah sel-sel yang sakit ke model sehat yang diproduksinya.
Tak hanya itu saja, alat tersebut juga memungkinkan untuk melihat bagaimana penyakit kulit berkembang dan potensi pengobatan dapat dikembangkan.
Kira-kira, mesin pencetak kulit manusia yang ditemukan peneliti dari Cardiff University ini aman nggak ya?