- Menurut sains, fenomena tertawa ketika melihat orang jatuh disebut play frame
- Kondisi ini menempatkan peristiwa nyata dalam konteks tidak serius dan memungkinkan reaksi psikologi tidak biasa
Pernah lihat orang jatuh dan kemudian tertawa, baru setelah itu kamu menolongnya, Sob? Tenang, bukan berarti kamu nirempati atau nggak berbelas kasih atas kesialan orang lain, kok. Ternyata refleks tertawa saat lihat orang lain jatuh ada penjelasannya menurut Sains, Sob.
Penjelasan secara ilmiah ini nggak cuma datang dari satu orang. Sudah banyak para ahli yang berteori dan menjelaskan alasan kenapa seseorang tertawa saat melihat orang lain jatuh.
Bisa Nempatin Mana yang Harus Diketawain, Mana yang Nggak
Dijelaskan oleh Dr William F. Fry, psikiater dan pendiri gelotologi alias ilmu yang mempelajari tawa di Stanford University, tidak semua peristiwa orang jatuh memicu tawa. Ya kalau jatuh dari lantai 20 suatu bangunan hingga tewas tentunya yang nggak, dong. Yang bikin ngakak lebih ke arah jatuh karena terpeleset atau tersandung.
Fenomena ini dinamakan Play Frame, keadaan saat seseorang menempatkan peristiwa kehidupan nyata dalam konteks tidak serius dan memungkinkan reaksi psikologis tidak biasa. Sedangkan konteks serius tidak akan menimbulkan tawa.
Jatuh Merupakan Peristiwa Ganjil dan Tak Terduga
Soalnya, peristiwa jatuh yang modelan kepleset seperti itu biasanya dikaitkan dengan keganjilan, ketidaktepatan, ambiguitas hingga ketidakmungkinan logis. Maksudnya, sebenarnya seseorang itu bisa tidak jatuh jika ia berhati-hati. Contoh ketidaktepatan lainnya adalah seorang badut berhidung besar warna merah. Orang-orang nggak ada, kan, yang hidungnya besar dan berwarna merah seperti tomat.
Untuk Menetapkan Pedoman Umum di Masyarakat
Hal ini juga mirip dengan teori dari Filsuf Henri Bergson, bahwa masyarakat ‘melatih’ menertawakan perilaku ceroboh dan eksentrik sebagai sarana untuk menetapkan pedoman umum. Misal, ketika seseorang jatuh karena ceroboh dan ditertawakan. Ini akan menjadi pengingat serta peraturan tidak tertulis kalau jalan harus hati-hati jika nggak mau ditertawakan karena jatuh secara ceroboh.
Karena Nggak Dekat Secara Emosional
Selain itu ada juga psikolog Peter McGraw juga menyebutkan bahwa tertawa saat orang terjatuh itu tergantung pada jarak emosional dan psikologis kita dengan mereka. Tingginya kedekatan emosional membuat seseorang mudah tertawa pula, Sob. Ini karena kita hanya menemukan seseorang jatuh lucu ketika kita tidak berbagi empati apapun dengan korban. Makanya, kan, kamu nggak ketawa kalau orang asing jatuh.
Muncul karena Rasa Superioritas
Sedangkan filsuf lainnya yaitu Thomas Hobbes juga menjelaskan bahwa tawa yang keluar saat melihat seseorang jatuh bisa jadi muncul dari perasaan superioritas. Dalam kasus ini, menertawakan orang yang malang merupakan cara untuk meremehkan orang lain. Karena merasa bisa meremehkan orang lain, lantas merasa seperti mendapat kekuasaan.
Auto Ngakak karena Otak Bayangin Kita yang Jatuh
Adanya mirror neuron atau neuron cermin juga berperan sebagai alasan kita melihat orang jatuh. Neuron cermin yang menyala di dalam otak kita mencerminkan otak orang lain yang melakukan suatu tindakan. Neuron ini membuat kita seolah-olah seperti orang jatuh atau bertindak konyol. Otak kita kemudian menciptakan kembali aktivitas otak orang yang benar-benar jatuh dan memancing kita untuk tertawa.
Yang namanya tertawa memang nggak bisa ditahan, Sob. Namun ada baiknya kalau nggak kenal sama orang lain dan dia terjatuh atau terpeleset, tahan tawamu perlahan, ya. Minimal dibantu, kasihan dia sudah terjatuh harus menanggung malu, hehe.