Selama ini, jika kita mendengar nama Kota Karawang mungkin yang terlintas di kepala adalah sebuah kota yang memiliki kawasan industri yang luas. Tapi, tahukah kamu, jika di Karawang tidak hanya terdapat kawasan industri saja. Ada peninggalan bersejarah berupa Candi Jiwa dan Blandongan yang berada di Komplek Candi Batujaya I.
Ya, Candi Jiwa yang mempunyai bentuk persegi dengan ukuran 19 m x 19 m dengan ketinggian 4,7 m ini sekilas menyerupai bunga teratai kotak. Di tengahnya terdapat undukan yang sedikit melebar ke semua sisinya. Bangunan ini juga tidak memiliki pintu maupun anak tangga.
Untuk berkunjung ke kedua candi tersebut, pengunjung harus berjalan menyusuri jalan kecil, karena kedua candi ini terletak di pertengahan hamparan sawah tepatnya persawahan Segaran, Kec. Batujaya, Karawang. Dengan pemandangan padi-padi dengan suasana angin yang berhembus, wisata ini cocok untuk dikunjungi saat pagi dan sore hari.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan ilmu sejarah mengenai Candi Jiwa dan Candi Blandongan dari pemandu wisata setempat. Jadi wisatawan tidak perlu khawatir “tersesat” tentang sejarah menarik dari kedua candi tersebut.
Sejarah Candi Jiwa dan Blandongan
Candi Jiwa yang ada di kota industri Karawang ini ditemukan pada tahun 1985. Awalnya, candi ini ditemukan hanya berbentuk gundukan tanah seperti bukit di tengah hamparan sawah yang luas. Namun, setelah diteliti lebih jauh lagi ternyata gunudukan tanah tersebut merupakan susunan bata merah berbentuk stupa yang dijadikan rumah peribadatan umat Budhha sejak Kerajaan Tarumanegara yang pernah berlangsung antara abad ke-2 hingga abad ke-12 masehi.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Candi Jiwa berada di dalam area danau yang kini sudah tidak ada lagi. Hal tersebut menjadi alasan mengapa daerah sekitar Candi Jiwa dinamakan Segaran yang artinya “telaga” atau “danau”.
Selain Candi Jiwa, terdapat juga Candi Blandongan yang memiliki bentuk segiempat dan memiliki anak tangga di setiap sisinya. Yang menarik dari candi ini ialah struktur kayu pada jendela dan pintunya.
Temuan Lain di Sekitar Candi
Selain sebagai kota industri dan memiliki dua candi bersejarah, para arkeolog juga menemukan benda bersejarah lainnya di Karawang yaitu Situs Lempeng. Situs Lempeng adalah lempeng bebatuan yang ditemukan di sekitar candi.
Setelah dilakukan penggalian lebih dalam oleh para arkeolog, ternyata lempengan ini adalah batu penanda pemanah di zaman Neolitikum. Terlihat dari banyaknya temuan tengkorak manusia utuh yang diketahui dari zama sebelum mengenal tulisan.
Selain itu, ada pula sumur di sekitar situs lempeng. Konon sumur tersebut adalah tempat pemandian para permaisuri. Terdapat sebuah kepercayaan bahwa jika mandi di sumur ini dapat mengabulkan keinginan seseorang.
Sejak 2019, tempat yang merupakan peninggalan bersejarah di Kota Karawang ini dijadikan tempat peringatan Hari Waisak berskala nasional dan diikuti oleh ratusan hingga ribuan umat Buddha. Kawasan candi tersebut juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tepatnya pada 11 Maret 2019.