Wikipedia menjadi sarana sumber informasi yang paling dicari oleh masyarakat Indonesia. Selain bahasa Indonesia, Wikipedia juga sebagai wadah dalam lestarikan bahasa daerah.
Menurut keterangan yang dikumpulkan dan dikompilasi dari Wikimedia Foundation, sebanyak 13 bahasa daerah yang terdaftar dalam Wikipedia. Dari 13 bahasa tersebut diketahui bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa daerah yang sering digunakan pada Wikipedia dalam tulisan berbahasa daerah. Tercatat sebanyak 347.969 tulisan berbahasa Melayu.
Selanjutnya bahasa daerah yang sering digunakan dalam Wikipedia adalah bahasa Minangkabau. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebanyak 224.454 tulisan dalam bahasa tersebut. Disusul dengan bahasa daerah lainnya yang sering digunakan dalam Wikipedia, yaitu bahasa Madura. Menurut Wikimedia Indonesia, terhitung sejak per 28 April 2021 sebanyak 771 tulisan yang menggunakan bahasa Madura.
Dengan adanya Wikipedia dalam bahasa daerah bisa menjadi wujud dalam pelestarian bahasa daerah yang terancam punah. Menurut hasil rangkuman dari Fanny Henry Tondo dalam Kepunahan Bahasa-Bahasa Daerah: Faktor penyebab dan Implikasi Etnologis dalam jurnal Masyarakat & Budaya (284-290: 2009), faktor-faktor yang dapat menyebabkan bahasa daerah terancam punah, yaitu :
- Pengaruh bahasa mayoritas di lingkungan yang menggunakan bahasa daerah
- Kondisi masyarakat yang bilingual dan multilingual
- Faktor globalisasi yang mendorong penutur bahasa untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan penutur bahasa lainnya yang berasal dari daerah lain atau bahkan negara lain.
- Migrasi penduduk ke luar daerah
- Adanya perkawinan antar etnik yang juga dapat mendorong kepunahan terhadap Bahasa daerah. Hal ini disebabkan karena perkawinan antar etnik akan sulit berkomunikasi jika menggunakan bahasa dari masing-masing daerah, yang akhirnya mereka lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi
- Bencana alam dan musibah dapat memusnahkan masyarakat daerah di suatu tempat
- Kurangnya penghargaan dan kebanggaan atas bahasa daerah
- Kurangnya intensitas berkomunikasi dalam menggunakan bahasa daerah
- Bahasa Indonesia dapat menyebabkan kepunahan terhadap bahasa daerah. Hal ini dikarenakan saat ini bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang lebih sering digunakan dalam berbagai faktor seperti pendidikan, pekerjaan, acara kenegaraan, dan lain-lain.
Untuk menentukan bahasa daerah terancam punah, maka harus dilihat dari presentasi jumlah penuturnya. Jika presentasi jumlahnya di atas 80 persen, maka bahasa daerah tersebut masih tergolong aman.
Sementara, jika persentasenya 61-80 persen, maka bahasa daerah dianggap sudah masuk ke dalam tahap terancam punah. Semakin kecil persentasenya, maka makin kritis pula status bahasa daerah.
Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya lestarikan bahasa daerah baik dari pemerintah, masyarakat hingga akademisi kebudayaan dan semua penutur bahasa perlu melakukan peranan masing-masing.
Upaya pelestarian tersebut bisa dilakukan dengan mencintai, menggunakan, dan mengajarkan bahasa daerah kepada generasi berikutnya agar masyarakat semakin sadar akan pemeliharaan bahasa daerah.