Adakah yang pernah mendengar seputar tepung mocaf? Mocaf sendiri merupakan singkatan dari modified cassava flour. Sesuai dengan namanya, tepung ini terbuat dari singkong yang sebelumnya telah dimodifikasi terlebih dahulu menggunakan fermentasi mikroba atau enzimatis.
Tepung ini biasa digunakan sebagai bahan campuran pembuatan masakan atau kue kering seperti nastar, cookies, bihun, kue basah, dan lain-lain. Mengutip laman Litbang Kementerian Pertanian, produk tepung satu ini tidak mengandung gluten, rendah protein, dan khasiatnya hampir serupa dengan tepung terigu.
Bahan masakan ini pertama kali ditemukan oleh Achmad Subagio, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Kala itu, Achmad terinspirasi dengan pengolahan kentang seperti di Belanda yang dapat dijadikan beberapa jenis tepung dan pati sebagai bahan baku masakan.
Doktor lulusan Osaka Prefecture University ini mulai meneliti gaplek pada 2004 silam. Akan tetapi, setelah satu tahun dirinya meneliti hal tersebut akhirnya ia melakukan modifikasi sampai menghasilkan produk baru yakni tepung mocaf.
Tepung Mocaf Sudah Diekspor ke Mancanegara
Nah, ngomong-ngomong soal tepung mocaf, nih, pada tahu nggak, sih, kalau beberapa waktu lalu Rumah Mocaf Indonesia di daerah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah sukses mengekspor 45 ton produk tepung dengan nilai Rp1 miliar ke Turki.
“Ini pengiriman kedua sebanyak 20 ton, dua minggu lalu sudah kirim 25 ton ke Turki,” ujar Riza Azyumarridha Azra selaku founder Rumah Mocaf Indonesia di Banjarnegara.
Selain diekspor ke Turki, produk dari Rumah Mocaf Indonesia pernah dikirim ke beberapa negara lainnya seperti Oman, Inggris, dan Singapura. Menurut Riza, dalam sehari produknya diekspor sebanyak 60 ton.
Sementara itu, di daerah Banjarnegara kini terdapat sekitar 200 hektare tanaman singkong yang dikelola secara organik dan diolah menjadi mocaf. Dari banyaknya tanaman singkong yang dikelola, Rumah Mocaf Indonesia mampu menghasilkan 30 ton per bulan dari 90 ton singkong.
Oleh karena itu, Riza berharap penggunaan tepung mocaf di masyarakat Indonesia kian merebak sebab tepung ini bisa dimanfaatkan untuk membuat mie, dawet, kukis, roti tawar, mendoan, dan juga ayam krispi. Sobat SJ sendiri, sudah pernah mencoba tepung mocaf, belum, nih?