Di tengah semangat dunia bertransisi dari kendaraan konvensional ke kendaran listrik, nyatanya masih meninggalkan satu pekerjaan rumah yang rumit yaitu tentang charging kendaraan listrik. Beragam inovasi pun dilakukan, dengan membuat charging kendaraan listrik yang cepat atau tidak membutuhkan waktu lama, menggunakan teknologi battery swap hingga teknologi wireless charging kendaraan listrik.
Negara yang tengah menggodok teknologi wireless charging untuk kendaraan listrik salah satunya adalah Jepang. Di mana proyek ini dikerjakan oleh grup konstruksi Jepang, Obayashi dan pemasok suku cadang mobil Denso, yang rencananya rampung pada 2025.
Pengisian nirkabel atau wireles charging mungkin bisa menjadi solusi untuk masalah waktu charging kendaraan listrik yang tergolong lebih lama dari pengisian BBM. Nantinya, dengan teknologi wireless charging, diharapkan mampu bekerja pada sebuah mobil listrik ukuran kecil yang berjalan terus pada kecepatan 15 kpj di jalur kumparan listrik dan tidak terputus yang tertanam di bawah permukaan jalan.
Pengisian nirkabel sendiri menggunakan induksi medan magnet. Di mana listrik yang diumpankan ke kumparan di dalam jalan menghasilkan arus dalam kumparan yang dipasang di EV. Di Jepang, nantinya yang akan menggarap beton jalan tersebut adalah Obayashi. Beton bertulang serat tersebut meningkatkan daya tahan perkerasan, memungkinkan gulungan jalan dipasang di dekat permukaan untuk efek maksimum. Sementara itu, Denso sedang mengerjakan kinerja koil dan sumber daya.
Bila teknologi ini sudah dapat berjalan dengan baik, maka bisa menjadi kunci sukses industri kendaraan listrik dan juga program transisi dunia. Pengisian daya nirkabel dapat menghilangkan kebutuhan bagi baterai EV dan membuat masyarakat tak lagi ragu mengemudi EV. Mungkin yang akan menjadi beban bagi negara yang mengembangkan teknologi ini adalah biaya konstruksi juga cenderung lebih tinggi daripada jalan konvensional.
Teknologi wireless charging serupa juga sedang diuji oleh pemain mobil di Eropa. Bahkan di Indonesia, katanya nanti jalanan di ibu kota negara baru Nusantara di Kalimantan Timur juga akan memiliki teknologi serupa.
Gimana nih, Sobat, kalau urusan charging kendaraan listrik serba mudah begini, kamu tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik?