Semakin hari krisis air bersih di Bumi kian meluas salah satunya seperti di Indonesia. Masih ada beberapa daerah di Tanah Air yang sampai detik ini kekurangan untuk mendapatkan air bersih.
Karena kasusnya yang semakin banyak, hal yang mesti dilakukan sebagai langkah pencegahan krisis air bersih adalah mendaur ulang air yang sudah digunakan. Kemudian disosialisasikan kembali kepada publik untuk lebih berhemat dalam penggunaan air bersih.
Berdasarkan hasil penelitian salah satu studi menjelaskan bahwa dengan teknik bercocok tanam diyakini bisa digunakan untuk mengubah uap yang ada di atas lautan menjadi air bersih yang bisa dikonsumsi.
Mengapa uap air laut? Sebab, uap yang berada di atas lautan menjadi salah satu sumber yang bisa dimanfaatkan kembali menjadi energi baru bagi manusia dalam mendapatkan air bersih.
Nantinya akan ada teknologi yang berguna untuk mengubah uap di lautan menjadi air bersih siap diminum. Namanya teknologi sistem ekstraksi uap air yang memiliki ukuran alat sekitar 210 meter dan lebar 100 meter.
Dengan teknologi ini uap dari pantai terdekat akan tersedot. Kemudian, udara lembap tersebut akan didinginkan sehingga dapat mengembunkan uap air menjadi cairan. Akhir dari proses ini nantinya akan mengumpulkan cairan yang telah dihasilkan.
Kegunaan dari teknologi sistem ekstraksi uap ini dipastikan akan berguna sebagai solusi dari masalah kelangkaan air yang berdampak bagi orang menengah ke bawah.
Menurut ilmuwan dari University of Illinois, Francina Dominguez, pada dasarnya teknologi ini masih belum banyak terpikirkan oleh orang lain . Di sisi lain, kemungkinan para peneliti kebanyakan lebih berfokus pada solusi berbasis lahan gua sebagai bentuk penanganan krisis air bersih.
Dalam mengembangkan teknologi tersebut, para peneliti juga melakukan pertimbangan konsekuensi potensial dari perubahan iklim yang ada. Berdasarkan laporan dari Scientific Reports, teknologi dalam proses pengembangan ini berfungsi menyesuaikan suhu di Bumi.
Berharapnya teknologi sistem ekstraksi ini mampu mengoptimalkan sumber air bersih yang baru. Melalui sistem ini diyakini sebagai salah satu perubahan besar tanpa harus merusak ekosistem atau lingkungan sekitar.