Mendengar teknologi artificial intelligence, beberapa orang rasanya akan bergidik ngeri. Sebab, setiap individu memiliki ketakutan bahwa lapangan kerja yang ia lakoni akan tergantikan oleh teknologi—robot.
Tak bisa dimungkiri, tak bisa munafik, peradaban telah berubah, Sobat. Jalan bijak yang bisa dijalani adalah beradaptasi dengan mempelajari ilmu tersebut, salah satunya teknologi artificial intelligence (AI). Seolah mengamini, teknologi AI bahkan diperkirakan dapat mendongkrak produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar US$366 miliar atau sekitar Rp5,5 triliun pada 2030, menurut riset EDBI and Kearney.
Dalam lingkup Asia Tenggara, penggunaan AI banyak digunakan di industri pemasaran dan penjualan, diikuti dengan supply chain serta manufaktur. Soon Ghee Chua, Senior Partner of Kearney mengatakan bahwa layanan keuangan dan ritel telah mengadopsi AI terlebih dahulu. “Tidak menutup kemungkinan, industri logistik dan supply chain juga akan mengikuti,” jelasnya.
Kalau Sobat masih awam dengan teknologi AI, berikut contoh sederhana dalam penerapannya di industri perbankan serta pelaksanaan tugas HRD. Nggak perlu muluk-muluk membayangkan robot yang bekerja dengan manusia pada sebuah kantor, kok. Dalam perbankan, AI dipergunakan untuk mengurangi transaksi penipuan. Serta, HRD pun memanfaatkan teknologi ini dalam mencari kandidat berkompeten bagi sebuah perusahaan.
Bahkan, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, memaparkan kalau teknologi AI sudah ‘mewarnai’ industri kesehatan, salah satunya pada penanganan kardiologi. “Kami berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia dengan enam pilar penopang transformasi kesehatan Indonesia. Data yang terpusat signifikan untuk tercapainya ekosistem kesehatan yang lebih baik,” tandasnya.
Lebih lanjut, Soon Ghee Chua menambahkan bahwa industri logistik dan supply chain tidak menutup kemungkinan akan menggunakan teknologi ini. Wah, kabar baik, kan, ya? Terutama bagi Sobat yang menekuni bidang tersebut, tentu akan menjadi tantangan baru, nih!
Di samping menjadi tantangan baru, tentu ada kekhawatiran dengan hadirnya teknologi artificial intelligence. Bisa jadi, kita pasti takut tergantikan bahkan terkena PHK dengan keberadaan teknologi ini. Tak apa, hal ini wajar, kok. Namun perlu diingat, nih, Sobat, bahwa sebagian besar teknologi AI digunakan untuk memudahkan tugas manusia, bukan untuk menggantikan kemampuan manusia.
Bagaimana menurutmu tentang teknologi AI ini, Sobat?