Di sini ada Sobat yang workaholic atau studyholic namun tetap merasa kurang produktif dan malah capek? Mungkin, teknik bekerja atau belajar kamu yang kurang benar, Sob. Yuk, kita cobain salah satu teknik manajemen waktu yang akhir-akhir ini lagi banyak dibincangkan yaitu teknik Pomodoro. Seperti apa, sih, teknik tersebut?
Teknik Pomodoro adalah teknik manajemen waktu yang ditemukan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980-an. Intinya, dengan teknik ini, membagi waktu bekerja menjadi ke dalam beberapa interval singkat yang diselingi dengan istirahat.
Mengapa harus dibagi-bagi? Cirillo menilai kalau dengan teknik begini, bisa menambah fokus dan tugas terselesaikan dengan baik. Karena sebenarnya nggak baik juga lho kalo jor-joran terus bekerja atau belajar.
Lebih lanjut, menurut Cirillo lagi, mengerjakan tugas atau pekerjaan tanpa henti lama kelamaan bisa menurunkan fokus. Nah, kalau udah nggak fokus, produktivitas pun juga ikut menurun dan ujungnya, tugas tidak dapat terselesaikan.
Nah, dengan melakukan teknik Pomodoro, fokus kamu tetap terjaga karena kamu tidak memforsir tubuh terus-terusan bekerja. Selain itu, manfaat dari melakukan teknik Pomodoro ialah bisa menumbuhkan kedisiplinan karena ada batasan waktu yang harus dipenuhi.
Bagaimana Cara Melakukan Teknik Pomodoro?
Dulunya Cirillo menggunakan timer di dapurnya yang berbentuk tomat merah. Maka dari itu, teknik ini dinamakan Pomodoro yang artinya dalam bahasa Italia adalah tomat. Kalau sekarang, sih, udah gampang banget ya, Sob. Kamu cuma butuh timer di handphone kamu saja.
Begini cara melakukan teknik Pomodoro dengan waktu kerja 25 menit:
1. Pertama, tentukan tugas apa yang mau dikerjakan selama 25 menit kedepan. Set timer di handphone pas 25 menit.
2. Selama 25 menit ini kamu nggak boleh lirik-lirik handphone atau yang lainnya, harus fokus!
3. Nantinya, setelah 25 menit bekerja dan timer berbunyi, kamu berhenti mengerjakan tugasmu.
4. Ambil waktu 5 menit istirahat. Kamu bisa gunakan waktu ini untuk ke toilet, minum, cek handphone, stretching dan lain-lain.
5. Nah, habis itu kamu buat lagi “jendela kerja” atau waktu kerja baru, 25 menit juga. Setelahnya kamu ulangi langkah 2-3.
6. Kalau sudah 4 “jendela kerja” atau 25 menit kerja diselingi 5 menit istirahat, kamu bisa ambil istirahat lebih panjang yaitu 15-30 menit.
Selamat mencoba, Sobat!
Comments 1