Beberapa tahun lalu, Indonesia pernah memiliki beberapa atlet bulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia yang sukses meraih berbagai gelar bulu tangkis internasional. Salah satunya adalah Taufik Hidayat.
Ya, pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981 ini merupakan mantan pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang telah meraih berbagai gelar seperti Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade.
Dalam perjalanan karirnya, Taufik Hidayat memulai di klub bulu tangkis SGS Elektrik yang berada di kota Bandung. Saat berusia 17 tahun, ia pun langsung menjuarai Brunei Open dan mencapai semifinal Kejuaraan Asia di tahun 1998.
Di tahun yang sama, Taufik juga masuk sampai ke final All England, sayangnya ia harus mengakui kekalahan dari rival asal Denmark, Peter Gade. Dengan kekalahan tersebut, bukan membuatnya lemah, justru di tahun 2000 ia tercatat sebagai pebulu tangkis ganda putra nomor satu dunia setelah menjuarai Asian Championship, Malaysia Open, dan Indonesia Open.
Empat tahun kemudian, Taufik Hidayat kembali mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas di Olimpiade 2004. Satu tahun kemudian, Taufik Hidayat bertemu rival beratnya asal Cina, Lin Dan dan berhasil meraih gelar juara dunia badminton 2005.
Tidak sampai di situ saja, Taufik mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol. Tercatat smash Taufik Hidayat mencapai 305 km/jam. Sedangkan pukulan backhand smash Taufik Hidayat memiliki kecepatan hingga 206 km/jam.
Di tahun 2007, lagi-lagi Taufik Hidayat mempersembahkan gelar internasional dengan menyabet emas di Asian Championship Johor Bahru, Malaysia. Di tahun 2009, dengan mengejutkan Taufik Hidayat menyatakan mundur dari pelatnas di Cipayung.
Memasuki usia yang cukup tua sebagai seorang atlet, Taufik masih memberikan gelar di bidang bulu tangkis. Terbukti pada tahun 2010, ia mempersembahkan medali perak di Malaysia Open, Paris Open, dan medali perunggu di Guangzhou, Cina.
Dengan berbagai gelar yang ia raih, Taufik Hidayat pun mendapatkan beberapa penghargaan terhormat. Seperti Eddy Choong Player of the Year 2004, Indonesia Kids Choice Award 2012 kategori Favourite Athlete, Multi Juara Dunia Bulutangkis Pendiri Pusat Latihan dan Museum Bulutangkis Pertama di Dunia oleh MURI dan lain-lain.
Di tahun 2012, sebelum mengundurkan diri sebagai pemain bulu tangkis profesional, Taufik Hidayat membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis bernama Taufik Hidayat Arena yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur.
Pelatihan ini untuk mencari bakat atlet muda bulu tangkis Indonesia di masa mendatang. Di tahun 2013, Taufik Hidayat menyatakan berhenti sebagai pemain bulu tangkis profesional dan untuk melanjutkan perjuangannya di bidang olahraga ia dipercaya menjadi staf khusus Menpora yang saat itu dipegang oleh Imam Nahrawi.
Bisa dibilang juga, sebagai mantan atlet bulu tangkis Indonesia dengan berbagai prestasi yang diraih, Taufik Hidayat menjadi salah satu “Raja” bulu tangkis dunia yang berasal dari Indonesia.