Dalam rangka untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission dan pencapaian target Paris Agreement, pemerintah telah menyiapkan peta jalan (roadmap) transisi energi periode 2021 hingga 2060.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Minaral, Arifin Tasrif dalam acara ‘Road to COP26 Indonesian Pathway for Net Zero Emission – Energy Transition’ di Jakarta paa Kamis (21/10/2021).
“Indonesia berkomitmen untuk mengatasi isu-isu terkait akses energi, teknologi cerdas dan bersih dan pembiayaan di sektor energi,” ujar Arifin Tasrif.
Adapun strategi -strategi utama yang akan dilakukan di antaranya adalah
– Pengembangan energi baru terbarukan secara masif
– Melakukan retirement PLT fosil secara bertahap sesuai dengan usia pembangkit
– Pemanfaatan energy storage seperti pump storage, battery energy, storage system, dan hydrogen fuel cell yang akan dimulai pada 2031
– Opsi penggunaan nuklir yang direncanakan akan dimulai pada 2045, dengan kapasitas kurang lebih 35 GW pada 2060
– Meningkatkan jaringan dengan membangun konektivitas antar pulau
– Mengembangkan implementasi smart grid dan smart meter
– Transformasi melalui substitusi penggunaan energi melalui intensifikasi kompor listrik dan jaringan Gas Rumah Tangga.
“Kementerian ESDM akan mendorong terwujudnya kolaborasi-kolaborasi inovatif dengan kalangan perusahaan yang dapat mengakselerasi transisi energi,” tambahnya.
Dengan tercapainya emisi nol bersih, pemerintah berharap konsumen energi dari sektor komersial dan industri bisa menjadi konsumen energi terbesar yang memiliki peran sangat penting dalam transisi energi di Indonesia.
Saat ini, pihak Kementerian ESDM pun terus memperkuat kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk membangun solusi-solusi kebijakan, model bisnis, dan keuangan yang dapat menghadirkan investasi yang lebih kondusif.