Di tahun 2023 ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan sebesar 7,66 miliar dolar AS terhadap ekspor perikanan Indonesia. Bukan cuma itu, pertumbuhan produk domestik bruto juga ditargetkan mencapai 5-6 persen, konsumsi ikan mencapai 61,02 kg/kapita.
Sebagaimana dikutip indonesia.go.id pada Minggu (12/3), Menteri Trenggono juga menargetkan produksi garam sebanyak 1,5 juta ton, nilai tukar nelayan mencapai 107-108, persentase kepatuhan pelaku usaha KP mencapai 97 persen, dan penyelesaian penataan ruang dan rencana zonasi pesisir di 32 kawasan.
“Kemudian, luas kawasan konservasi 29,1 juta hektare, pengelolaan, dan pemanfaatan WPP secara berkelanjutan di 11 WPP, proporsi tangkap jenis ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman, yakni 76 persen,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan pada rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI yang digelar, Januari 2023 lalu.
Penargetan terhadap nilai ekspor industri perikanan ini tentu bukan tanpa sebab, Sob. Pasalnya pada 2022 lalu, menjadi momen akselerasi bagi perikanan Tanah Air. Di mana terjadi sebuah peningkatan nilai ekspor perikanan Indonesia sebesar 10,66 persen menjadi 5,71 miliar dolar AS atau Rp84,60 triliun selama kurang lebih dalam kurun waktu Januari–November.
Berdasarkan siaran pers PLT. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Ishartini menyebutkan ekspor perikanan Indonesia terus alami kenaikan dibandingkan dari tahun 2021 lalu.
Dengan begitu neraca perdagangan produk perikanan yang alami surplus sebesar 5,07 miliar AS atau naik 7,22 persen. Sedangkan nilai impor di 2022, besarannya mencapai 0,64 miliar atau setara Rp9,45 triliun.
Adapun komoditas utama ekspor ini terdiri dari udang dengan nilai 1.997,49 juta dolar AS, tuna cakalang tongkol dengan nilai 865,73 juta dolar AS. Selanjutnya ada cumi-cumi sotong gurita sebesar 657,71 juta dolar AS, rumput laut sebesar 554,96 juta, dan rajungan kepiting sebesar 450,55 juta dolar AS.
Nah, kemudian komoditas-komoditas ini yang nantinya dikirim ke beberapa negara tujuan ekspor, di mana masing-masing negara tujuan ekspor tentunya memiliki jumlah yang berbeda-beda. Negara-negara yang dimaksud, yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, ASEAN dan Uni Eropa.
Selain itu, Ishartini beserta jajarannya saat ini tengah mempromosikan branding produk perikanan Indonesia dengan tagline ‘Indonesia Seafood: Naturally Diverse’ dan sub tagline ‘Safe and Sustainable’ di berbagai pameran dan pertemuan internasional.
Tentu saja, promosi tersebut dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk perikanan terbaik Indonesia ke luar negeri.