Jika membicarakan tentang makanan pokok masyarakat Indonesia, mungkin Sobat SJ banyak yang menebak nasi? Tapi, tahukah kamu, jika di masa mendatang tanaman sorgum bisa menjadi sumber pangan masa depan penduduk Indonesia.
Ya, tanaman sorgum dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan dengan rasa yang cukup lezat seperti kue, nasi goreng, bubur sumsum dan lainnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Staf Presiden.
“Semua makanan ini diolah dari sorgum. Saya sudah cicipi semua, rasanya enak dan lezat. Sudah, mulai sekarang pindah ke sorgum. Jangan ragu-ragu lagi. Sorgum jawaban pangan masa depan,” ujar Kepala Staf Presiden, Moeldoko dalam keterangan resminya pada Jumat Agustus 2022 lalu.
Seperti yang dilakukan siswa SMK PGRI 2 Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, di mana mereka mengolah berbagai makanan dari bahan dasar sorgum. Sajian tersebut pun telah dicicipi oleh Moeldoko, itu pun ia merasa terkejut dengan rasa olahan yang lezat.
Selain enak, kandungan dalam sorgum dinilai lebih sehat dari beras. Pasalnya kandungan karbohidrat, kalori dan gula cukup rendah. Kandungan karbohidrat pada 100 gram sorgum hanya menghasilkan 73 gram dan 332 kilo kalori. Sedangkan beras 78,9 gram dan 360 kalori.
Saat ini, pemerintah pun telah mendorong pemanfaatan sorgum sebagai alternatif pangan dan pengganti gandum. Ditambah lagi masih berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga gandum naik.
Melihat hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian pun mulai mengembangkan 15 ribu hektare tanaman sorgum. Direncanakan, pada 2030 mendatang lahan sorgum akan ditambah dari 40 ribu hektar menjadi 50 ribu hektar.
“Pemerintah sedang menyiapkan ekosistemnya agar masyarakat tertarik menanam sorgum,” tambah Moeldoko.
Sekadar informasi saja, manfaat sorgum tidak hanya menjadi sumber pangan saja, melainkan bisa menjadi energi, bahan farmasi, pupuk organik hingga bahan kerajinan tangan.
Untuk kandungan protein, per 100 gram sorgum hanya 11 gram protein, 287 mg fosfor. Begitupun kandungan gula, sorgum lebih banyak menghasilkan fruktosa dibanding glukosa, sehingga cocok untuk penderita diabetes.
Akademisi Bioteknologi Universitas Indonesia, Kaseno menjelaskan jika sorgum merupakan produk pertanian yang nirlimbah. Setiap bagiannya bisa dimanfaatkan dan cocok untuk menjadi panganan masa depan.
“Bijinya bisa diolah menjadi beras dan diolah menjadi tepung. Batangnya bisa diolah menjadi gula cair, gula kristal, atau bioethanol. Setelah semua proses itu, sisa batang, daun dan akarnya bisa diolah jadi pupuk pertanian dan pakan ternak,” jelas Kaseno seperti dikutip GNFI.
Sayangnya, di Indonesia tanaman yang cocok dengan iklim tropis ini masih kurang popular dibandingkan dengan beras. Padahal untuk penanamannya pun mudah, usia produktivitasnya bisa dipanen setelah 90 hari penanaman. Bahkan hasil panennya pun bisa mencapai 3 ton per hektar, jika dibantu dengan bantuan teknologi panen pun bisa mencapai 7-8 ton per hektar.