Kita ketahui, salah satu pegunungan bersalju yang dimiliki Indonesia berada di wilayah Papua, yakni di Taman Nasional Lorentz. Ya, wilayah yang memiliki keindahan alam yang luar biasa dan telah diakui oleh UNESCO pada 1999.
Tahukah Anda, jika nama “Lorentz” pada Taman Nasional Lorentz berasal dari orang Belanda bernama H.A Lorentz? Di masa penjajahan, kolonial Belanda bertekad untuk menaklukan wilayah pegunungan bersalju di Papua dan bukan orang Eropa lainnya.
Maka pada 1907, ekspedisi pertama ke pedalaman pegunungan bersalju Papua dilakukan, dengan pimpinan Hendrik Antoon Lorentz, didampingi oleh satu detasemen militer yang sangat tangguh untuk melindungi serangan warga lokal.
Ekspedisi ini dimulai dari pesisir tenggara, menyusuri hulu Sungai Noord atau Sungai Utara yang kini dikenal sebagai Sungai Lorentz. Bisa dikatakan, ekspedisi perdana ke wilayah taman nasional di Papua ini gagal, pasalnya adanya serangan penyakit beri-beri sebagai akibat dari kekurangan vitamin.
Meskipun gagal dalam melakukan perjalanan hingga ke puncak gunung bersalju, tim H A Lorentz berhasil membuat identifikasi ilmiah atas beberapa tumbuhan, hewan serta memetakan area.
Dalam ekspedisi tersebut disebutkan bahwa orang Papua yang berada di pedalaman memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang Papua yang tinggal di pesisir. Tim ekspedisi ini pun diketahui berhubungan baik dengan dua suku lokal yakni Nduga dan Dani.
Taman Nasional Lorentz memiliki luas wilayah kurang lebih 25,056 km2 yang dihuni kurang lebih 630 spesies burung dan 123 spesies mamalia. Dari banyaknya spesies burung tersebut, terdapat dua spesies burung Kasuari, 31 spesies burung Merpati, 500 burung Kakatua, enam burung endemik pegunungan salju termasuk burung puyuh, 26 spesies burung endemik pegunungan tengah Papua.
Dari banyaknya spesies burung yang ada di Taman Nasional Lorentz, beberapa jenis burung terancam punah. Sedangkan untuk hewan mamalia yang hidup di wilayah TML antara lain Walabi, tikus wol Alpine dan kangguru pohon.
Atas ekspedisi H A Lorentz, salah satu wilayah gunung bersalju diberi nama Wilhelmina, yang merupakan nama Ratu Belanda.
Saat ini, masalah terbesar wilayah Taman Nasional Lorentz adalah perburuan spesies untuk dijual secara ilegal. Diprediksi ancaman terbesar di masa mendatang adalah perubahan iklim yang akan mengakibatkan kerusakan hutan dan tempat tinggal spesies langka.