Beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep lewat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) berhasil melakukan pelepasan ekspor bawang merah goreng ke Belanda.
Pelepasan ekspor ini dihadiri oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, DKPP Sumenep Arif Firmanto, Direktur PT Permata Indah Rubaru, dan para petani setempat.
Dalam acara tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan bahwa daerahnya memiliki sejumlah komoditas hasil pertanian unggulan dan bernilai ekspor. Salah satu jenisnya adalah bawang merah.
Sebelum melakukan ekspor, Fauzi dan tim melakukan uji coba pasar kepada para pengusaha di Belanda. Hasilnya pun mengejutkan, ternyata banyak orang Belanda yang cocok dengan rasa bawang goreng Indonesia.
“Karena ini ekspor perdana, jadi harus banyak doa. Kalau rasanya (bawang goreng) ini masuk ke orang Eropa, jadi permintaannya pasti banyak,” ujar Fauzi.
Hasil ekspor ini dapat membuktikan bahwa di daerah Sumenep tersimpan potensi pertanian yang menjanjikan. Lewat program ekspor ini juga akhirnya memberikan stimulan yang signifikan untuk kegiatan pertanian dari hulu sampai akhir.
“Kita percaya bahwa sektor pertanian memiliki prospek yang cukup cerah. Komitmen bersama untuk memajukan sektor pertanian, khususnya di kalangan petani muda, harus terus ditingkatkan,” katanya.
Nah, ekspor bawang merah goreng ke Belanda merupakan salah satu langkah besar yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah. Apalagi diketahui bahwa komoditas tersebut memiliki nilai setara puluhan juta rupiah.
Untuk melakukan peningkatan-peningkatan ekonomi lokal, Fauzi juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan para pelaku usaha, khususnya di sektor pertanian.
Dari ekspor perdana ini dia mengharapkan, ke depannya semakin banyak peluang untuk melakukan ekspansi dan meningkatkan produksi bawang goreng varietas asal Rubaru.
Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep, Arif Firmanto, menuturkan, bawang goreng yang diekspor ke Belanda adalah binaan DKPP lewat Koperasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berada di Kecamatan Rubaru.
“Bawang goreng yang kita ekspor hari ini ke Belanda itu dengan kemasan yang berbeda, mulai dari 100 hingga 200 kg,” ungkapnya.
Selain ke Belanda, kini pihaknya juga sedang mengusahakan agar bawang goreng juga bisa tembus ke beberapa negara besar lainya.
“Kami juga sedang coba ini, salah satunya ke Italia. Hingga saat ini belum teken kontrak,” kata Arif Firmanto.