Data KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) periode 2011-2019 mencatat ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak, sebanyak 2.473 laporan adalah kasus bullying atau perundungan di pendidikan maupun sosial media. Sayangnya, bullying masih dianggap sepele oleh masyarakat. Padahal, kasus bullying bakalan berakibat fatal bagi korban dan masa depan bangsa.
Melihat makin marak kasus bullying di Indonesia, Katyana Wardhana dan sekelompok anak muda di Jakarta menginisiasi Sudah Dong di tahun 2014. Sudah Dong merupakan komunitas yang bergerak di bidang edukasi anti-bullying dan dibentuk karena banyaknya kasus bullying yang terjadi di dalam negeri. Awalnya, komunitas ini berbasis di media sosial untuk menyebarkan informasi tentang pengetahuan, dampak, dan bahaya dari bullying.
Sudah Dong kemudian mendapat atensi dan apresiasi dari pengguna media sosial sehingga lahirlah komunitas-komunitas lokal Sudah Dong yang kini tersebar di beberapa kota seperti Bandung, Surabaya, Banjarmasin, dan Aceh.
“Kebanyakan beberapa anggota kita adalah korban, pernah merasa dibully, dan berminat untuk memerangi bullying.”, jelas Eti Suharyani, koordinator Sudahdong Bandung. Eti mengatakan banyak korban bullying di Sudah Dong yang sudah sukses dan berhasil bangkit dari penindasan, “hopefully, gerakan ini bener-bener memberikan beberapa sudut pandang lain, salah satunya memotivasi mereka yang mendapat perundungan dan juga menjadi perlindungan sekaligus teman untuk korban bullying.”
Komunitas ini gencar turun langsung ke masyarakat dan sekolah-sekolah untuk memberikan awareness mengenai bullying. “Hal ini kita lakukan karena masih banyak yang menganggap bullying itu cuma bercandaan dan bukan hal yang penting,” tutur Eti.
Menurutnya edukasi tentang bullying itu penting, karena belum tentu masyarakat paham tentang bullying. Bisa jadi itu bukan bullying, karena bullying harus melalui beberapa tahap, “Jadi, jangan nge-judge itu bullying, harus banyak edukasi antara korban dan pelaku.”, Eti melanjutkan, “Nah maka dari itu, kita pengen ngajak anak-anak sekolah untuk memahami bullying dengan kampanye ini. Kita bareng-bareng belajar bersama dan memberantas bullying.”
Mimpi terbesar Sudah Dong adalah bisa mengedukasi tentang bullying dan mengurangi tingkat bullying yang ada di SD, SMP, dan SMA. Mereka juga menyediakan buku panduan secara gratis di website mereka yang bisa dibaca di www.sudahdong.com.
“Untuk teman-teman yang merasa menjadi korban bullying atau ingin berpartisipasi memerangi bullying di sekitar kalian, Sudah Dong membuka pintu lebar untuk bergabung di komunitas ini. Cukup direct message ke akun media sosial Sudah Dong (@sudahdong) yang ada di Twitter, Instagram, dan Facebook,” tutup Eti.