Suaka Margasatwa Rawa Singkil: Tempat Habitat Empat Hewan Langka Dunia

Telah masuk situs warisan dunia hutan hujan tropis.

Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser Aceh yang melindungi 4 habitat hewan langka dunia.

Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser Aceh yang melindungi 4 habitat hewan langka dunia.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga dikenal memiliki berbagai flora dan fauna langka di dunia. Salah satu tempat yang memiliki berbagai spesies tumbuhan dan hewan langka dilindungi adalah kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. 

Terbentang sekitar 82.374 hektar, kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil ini berada di sepanjang tiga kabupaten, yakni Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil. Dengan luas tersebut, bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini melindungi empat habitat hewan langka dunia, yaitu Orangutan, Harimau Sumatera, Badak Sumatera dan Gajah Sumatera. 

Karena menjadi salah satu tempat yang dilindungi, Suaka Margasatwa Rawa Singkil telah masuk situs warisan dunia hutan hujan tropis Sumatera. Di tempat ini juga menjadi perlindungan bagi ekosistem gambut. 

Keunikan lain tempat ini adalah menjadi habitat populasi Orangutan terpadat di Indonesia. Namun sayangnya, akibat banyaknya aktivitas penebangan hutan secara ilegal dan pengalihan fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, mengakibatkan habitat spesies langka ini terancam punah.

Jika aktivitas penebangan hutan secara ilegal dan pengalihan fungsi lahan perkebunan kelapa sawit masih terus berjalan, maka akan sangat berdampak buruk bagi bumi. Pasalnya, Rawa Singkil memiliki kemampuan untuk menyimpan karbondioksida yang kadarnya sudah melebihi kapasitas daya tampung bumi.

Jika sampai hutan di kawasan ini terus ‘dibabat’ dapat mengakibatkan pemanasan global yang cepat dan mengakibatkan punahnya hewan serta tumbuhan langka yang hidup di kawasan Rawa Singkil. 

Saat ini, solusi untuk merawat keseimbangan biodiversity di Suaka Margasatwa Rawa Singkil adalah dengan menggalakan wisata edukasi bagi para wisatawan. Dengan cara ini, diharapkan para wisatawan bisa mendapatkan ilmu atau pembelajaran mengenai pentingnya keberlangsungan habitat flora dan fauna yang ada di Rawa Singkil. 

Wisata edukasi juga bisa memberikan pemasukan untuk warga lokal yang hidup dan menjaga area Rawa Singkil. Selain kini telah dijadikan tempat wisata, Rawa Singkil juga menjadi objek penelitian. 

Bagi wisatawan yang ingin merasakan wisata edukasi Rawa Singkil, hanya perlu membayar antara Rp. 300.000 sampai Rp. 400.000 untuk perjalanan pulang pergi. Dengan harga yang dipatok tersebut, wisatawan bisa menikmati pemandangan menawan Bunga Vanda Hookeriana (Anggrek Pinsil) berwarna putih keunguan yang tumbuh di antara tumbuhan paku, tumbuhan Kantong Semar (Genus Nepenthes) dan melihat aktivitas Orangutan. 

Disarankan, untuk bisa menikmati wisata edukasi ini, wisatawan berangkat di pagi hari sekitar pukul 6.30 WIB dan kembali pukul 15.00 WIB. Alasannya, karena biasanya Orangutan di waktu tersebut melakukan berbagai aktivitas.

Selain itu, wisatawan juga diharapkan membawa perlengkapan pribadi yang ramah lingkungan dan tidak membuang jenis sampah apapun di lokasi rawa untuk tetap menjaga lingkungan tetap bersih selama perjalanan wisata berlangsung. 

Sejauh ini, wisata Rawa Singkil telah memikat wisatawan mancanegara, seperti dari Eropa dan Australia, baik untuk menikmati ekowisata maupun penelitian mengenai flora dan fauna kawasan tersebut. 

Sekedar informasi saja, mengenai kehidupan masyarakat di tempat ini, hampir setiap keluarga  menggantungkan hidupnya dari hasil alam Rawa Singkil sebagai sumber mata pencaharian seperti memancing ikan dengan cara tradisional.

Exit mobile version