Sejumlah wilayah Indonesia sejak hari Jumat (19/2) lalu diguyur dengan hujan deras yang disertai oleh angin kencang dan petir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini kepada wilayah-wilayah di Jakarta untuk mengantisipasi kemungkinan banjir.
Namun, imbas bencana banjir di ibu kota sudah mulai terasa. Salah satunya di daerah Cipinang Melayu. Banjir di RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur tersebut kembali tergenang banjir setinggi 2 meter. Padahal pada pukul 19.00 WIB hari Jumat (19/2) lalu banjir di kawasan tersebut sudah surut.
“Ada kenaikan air lagi, 2 meter,” ujar Irwan Kurniadi selaku Ketua RW 04, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, yang dikutip dari detik.com, Sabtu (20/2).
Selain Cipinang Melayu, di Jalan Perjuangan arah Srengseng, Jakarta Barat juga terkena dampak banjir dengan ketinggian air mencapai 60-70 cm sehingga tidak bisa dilintasi oleh kendaraan.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah status pintu air di Jakarta naik.
Berdasarkan data dari akun Twitter BPBD DKI Jakarta, hingga pukul 09.00 WIB terdapat tiga pintu air yang berstatus Siaga I atau Awas. Berikut adalah rincian status beberapa pintu air di Jakarta;
Status Siaga I atau Awas: Karet (620 cm), Angke Hulu (365 cm), dan Sunter Hulu (300 cm)
Status Siaga II atau Siaga: Manggarai (865 cm)
Status Siaga III atau Waspada: Pesanggrahan (200 cm), Pasar Ikan (193 cm), Cipinang Hulu (165 cm)
Berdasarkan prakiraan BMKG yang berlaku hari ini mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB, waspada adanya gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, dan Perairan Utara Jawa Barat.