Spesies ikan baru ditemukan, sebagai pemegang gelar negara Megabiodiversitas kedua di dunia, nampaknya Indonesia akan terus bertahan dengan gelar tersebut. Hal itu dapat terjadi karena seiring berjalannya waktu laporan ragam flora dan fauna baru terus ditemukan di Indonesia.
Hingga saat ini, selalu ada laporan keanekaragaman hayati yang ditemukan di penjuru Tanah Air. Penemuan itu terdiri dari berbagai spesies yang belum pernah diklasifikasikan sebelumnya oleh para ahli. Salah satunya seperti spesies ikan baru yang ditemukan ini.
Bernama Goatfishes, spesies baru ini merupakan bagian dari Family Mullidae yang ditemukan di wilayah Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Atas penemuan ini, sontak mencuri perhatian dari para peneliti.
Seperti dua peneliti bernama Franz Uiblein dan Hiroyuki Motomura mengidentifikasi detail penemuan tersebut yang dipublikasikan dalam sebuah jurnal yang dimuat lewat situs Biotaxa.org.
Spesies ikan baru dari Family Mullidae yang ditemukan sebenarnya terdapat 3 jenis bukan hanya satu. Ketiganya dengan nama ilmiah dari setiap spesies, yaitu Upeneus Dimipavlov (Vietnam), Upeneus Elongatus (Jepang), dan Upeneus Willwhite (Indonesia).
Untuk spesies yang berasal dari Indonesia sendiri dijelaskan bahwa spesies tersebut awalnya ditemukan di pasar ikan yang berada di wilayah Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.
Ciri khas yang dimiliki oleh spesies ikan baru ini, yaitu berupa kumis yang menonjol di bagian dagu berfungsi sebagai kemosensor untuk mendeteksi mangsa layaknya moluska, cacing dan binatang air berkulit keras berukuran kecil, layaknya udang dan kepiting (krustasea) di wilayah sedimen. Habitat ikan ini diprediksi berada di dasar laut berpasir yang dangkal.
Indonesia sebagai negara Megabiodiversitas.
Selain itu, penemuan dari spesies baru ini bukanlah yang pertama di Indonesia. Dari tahun ke tahun selalu ada ratusan spesies baru baik flora maupun fauna yang berhasil ditemukan di seluruh penjuru Indonesia. Hal itu berdasarkan laporan yang dimuat oleh Generasibiologi.com.
Terdapat pula ratusan spesies baru yang ditemukan setiap tahunnya dan berhasil diklasifikasikan dalam bentuk jurnal oleh para peneliti. Sesuai klaim laporan dalam 3 tahun terakhir ini.
Tercatat ada sekitar 272 spesies baru yang dilaporkan dan dimuat ke dalam 152 jurnal yang dipublikasikan pada 2017 lalu. Spesies-spesies baru yang ditemukan tersebut meliputi, tumbuhan, porifera, nematoda, serangga, moluska, ikan, amfibi, reptil, dan mamalia. Sementara, serangga menjadi spesies yang paling mendominasi dalam penemuan spesies jenis baru pada 2017.
Pada 2018, angka penemuan spesies baru menurun dari tahun sebelumnya, yakni sekitar 120 spesies. Namun, spesies baru di tahun ini disebut lebih bervariasi berkat adanya jenis hewan baru di Indonesia, termasuk tumbuhan dan mikroba.
Penemuan spesies baru kembali meningkat pada 2019, total penemuan baru berjumlah 279 spesies. Beragam temuan tersebut didominasi oleh jenis invertebrata (78,14 persen), vertebrata (8,96 persen), tumbuhan (11,4 persen), serta sisanya jamur dan alga (1,43 persen).
Terakhir, penemuan spesies baru di tahun 2020 lalu menyentuh angka 236 spesies. Diklasifikasikan spesies tersebut terdiri dari insekta sebesar 45,66 persen, invertebrata non-insekta 19,49 persen, vertebrata 5,93 persen, dan tumbuhan 19,92 persen.
Dengan bertambahnya ragam spesies yang ditemukan di negara Indonesia setiap tahunnya, membuktikan bahwa masih banyak lagi spesies flora dan fauna yang sepenuhnya belum tereksplor. Hal tersebut tentunya dapat mempertahankan gelar Indonesia sebagai salah satu negara Megabiodiversitas yang memiliki keanekaragaman hayati terbanyak di dunia.