Sobat, pasti kamu familier dengan teknologi virtual reality (VR), kan? Nggak bisa dimungkiri, kehadiran teknologi tersebut bisa memudahkan seseorang untuk menjelajah dunia melalui bantuan perangkat tanpa harus mengunjungi lokasi tersebut. Hal inilah yang diadaptasi oleh SMK Raden Umar Said, Jawa Tengah saat ciptakan VR.
Berbasis VR, inovasi dari kawan-kawan SMK Raden Umar Said tersebut nantinya dapat memudahkan siswa-siswi untuk menemukan minat maupun memudahkan mereka mempelajari kondisi pekerjaan di masa kini tanpa harus terjun ke lapangan secara langsung.
“Awal mula kami mengerjakan proyek ini karena adanya keresahan bagaimana agar siswa-siswi SMK dapat diterima bekerja di industri. Permasalahannya, inisiatif atau soft skill kurang. Mereka agak kagok ketika langsung praktik di industri, mungkin takut akan kesalahan,” jelas Creative Director RUS Animation, Ivan Nadi, saat gelar wicara bertajuk “VR Cloud Lab” pada ajang kolaborasi Mahakarya Vokasi, Vokasiland: Road to Hakteknas 2022, dilansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ivan memberikan studi kasus, contohnya adalah jurusan animasi yang memiliki banyak divisi dan membutuhkan penguasaan bidang ilmu berbeda. Menurutnya, produk yang dihasilkan harus mampu dicerna dan dapat menyampaikan informasi secepat mungkin. “Kita juga mau agar yang berada di wilayah pelosok turut mendapatkan informasi terkini,” imbuhnya.
Dalam pembuatannya, proyek SMK Raden Umar Said ini merupakan hasil kerja sama dengan Pijar Foundation. CTO Pijar Foundation, Ahmad Ataka, salah satu kesulitan bagi peserta didik yakni kesulitan dalam membayangkan bidang ilmu yang akan ditempuh atau akan fokus di bidang apa. Oleh sebab itu, menurut Ahmad, siswa perlu diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang opsi di masa depan. “Di sisi akses, kami fokus bersama-sama maju, berani bermimpi, hinga mendapatkan pilihan karier yang cocok,” paparnya.
Ahmad menjelaskan, pemanfaatan VR dibutuhkan untuk mendapatkan tampilan dan rasa hingga siswa serasa melakukan sendiri di lapangan. “Jadi, mereka dapat melihat langsung dunia baru. Peran VR ini amat krusial karena mendapatkan pengalaman yang berbeda,” ujar Ahmad.
Dirinya berharap, inovasi teknologi VR dari SMK Raden Umar Said ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa di masa depan. “Misalnya di kelas 10, mereka dapat diperkenalkan dengan berbagai bidang ilmu yang ingin ditempuh,” tandasnya.
Dalam proses pembuatan inovasi teknologi VR ini, pihak SMK Raden Umar Said berkolaborasi dengan Pijar Foundation. Pihak SMK Raden Umar Said menyediakan konten yang kemudian diolah oleh Pijar Foundation.
“Teknisnya kami kolaborasi dengan menyediakan konten. Namun, konten harus ada analisis terlebih dahulu hingga butuh kerja sama dengan yang lainnya. Hasil ini mempermudah proses pembelajaran. Hingga nantinya, bisa terbayang juga bagaimana bekerja di industri. Kami membuat contoh dengan memperlihatkan suasana dan produk,” terang Ivan.
Ivan menjelaskan, pihaknya terlebih dahulu membuat storyline layaknya sebuah film agar lebih menarik. Untuk pembuatan materi konten VR, jumlah anggota tim yang terlibat terdiri dari 10-15 siswa SMK. “Setelah membuat storyline, lalu masukkan penjelasan hingga penutup berupa survei. Misalnya ketika mengambil jurusan animasi, cocoknya di mana,” imbuh Ivan.
Sobat SJ penasaran nggak, tuh, bagaimana cara kerja dari inovasi VR ini? Ahmad menjelaskan, penggunaan produk VR tersebut cukup mudah yakni cukup unduh aplikasi yang tersedia di smartphone. “Lalu smartphone diletakkan bersama dengan perangkat yang akan membawa mereka ke dunia animasi,” jelasnya.
Kalau dilihat dari penjelasan serta visual yang disajikan, menarik banget, ya, Sobat. Selain menarik, inovasi VR dari kawan-kawan SMK Raden Umar Said ini jika dikembangkan lebih lanjut dan konsisten hadir di tengah Sobat SJ, pasti berguna banget! Apalagi bagi yang selama ini belum paham bagaiman gambaran dan suasana dari dunia kerja. Tertarik untuk mencoba teknologi anak bangsa yang satu ini, Sobat?