Siswa SMA PGRI 2 Kayen berhasil meraih medali emas pada kompetisi World Invention Creativity Olympic (WICO) 2021 yang diadakan di Seoul, Korea Selatan pada 8-22 Juli 2021 secara daring.
Kelompok siswa dari SMA PGRI 2 Kayen tersebut terdiri dari 4 orang di antaranya Dida De Muhammad, Diah Kusuma Wardani, Bagas Nur Ardianto, dan Via Valenta Kafita Ardian.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kompetisi siber ini tetap terus berlanjut. Kompetisi ini diikuti oleh 25 negara seperti USA, Canada, UK, France, Croatia, Senegal, Moldova, Romania, Iraq, Iran, Egypt, Sudan, Rusia, Korea, China, Macau, India, Hongkong, Thailand, Srilanka, Japan, Taiwan, Philippines, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Australia.
Mengacu pada aplikasi yang diajukan, Cyber Exhibition Hall merilis dan meninjau video pameran dan presentasi untuk memberikan penghargaan Grand Prix, Medali Emas, Medali Perak dan Medali Perunggu.
Sertifikat dan medali akan dikirimkan kepada seluruh pemenang melalui POS. Kabarnya juga, beberapa pemenang WICO 2020 juga akan diterima di Universitas Harvard serta universitas terkenal lainnya di seluruh dunia.
Proyek sains yang dibuat oleh tim SMA PGRI 2 Kayen adalah bahan pelapis besi karbon anti karat yang diberi nama ”Rice Husk Ash Silica Composite With Epoxy Resin Matrix As Carbon Iron Anti Corrosion Coating”.
Pembuatan proyek tersebut sudah dikerjakan sejak Oktober 2020 hingga Januari 2021 dengan hasil abu sekam padi mengandung 86,70 % Silika Dioksida (SiO2). Silika ini dimanfaatkan sebagai komposit silika abu sekam padi dengan matrik resin epoksi untuk pelapisan besi karbon. Laju korosi terbesar yaitu 1,1162 mpy dan laju korosi terkecil yaitu sebesar 0,4186 mpy. Nilai laju korosi ini lebih kecil dari 50 mpy sehingga material silika abu sekam padi memiliki ketahanan korosi yang sangat baik.
Menurut Diah Kusuma Wardani selaku ketua proyek sains menjelaskan, selama pengerjaannya terdapat beberapa kendala diantaranya seperti kurangnya peralatan untuk melakukan riset. Namun, hal itu bisa diatasi karena sekolahnya bekerja sama dengan Universitas Diponegoro pada pengujian kandungan silika abu sekam padi.
Pihak sekolah pun turut merasa bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh siswa-siswanya tersebut. Salah satunya koordinator guru pembimbing proyek sain, Mohamad Rauf yang sangat merasa bangga karena anak bimbingannya itu mampu menjadi juara di ajang bergengsi di tengah pandemi melanda.
Begitu pula dengan Surata, selaku kepala sekolah, ia menyampaikan keberhasilan yang diraih tim Proyek Sains SMA PGRI 2 Kayen adalah sebuah tradisi yang harus terus dipertahankan walau dalam kondisi yang sulit seperti saat ini.
“Kami dari pihak sekolah selalu mendorong siswa-siswa untuk selalu berkompetisi dalam keadan apapun, pantang menyerah dan dengan dukungan komite serta kekompakkan tim pembimbing adalah modal besar bagi kami untuk selalu juara,” tegasnya.