Kabar membanggakan kembali hadir dari pelajar Indonesia, nih, Sobat. Collin Junus, siswa dari SMA Jakarta Intercultural School (JIS) sukses sabet posisi pertama dengan memperoleh medali emas di olimpiade blockchain internasional yakni 5th International Blockchain Olympiad (IBCOL 2022) pada kategori SDG.
Buat kamu yang belum tahu, IBCOL 2022 adalah kompetisi blockchain untuk para pelajar di dunia. Kompetisi bergengsi ini mengambil pendekatan melalui multidisiplin dalam membangun aplikasi blockchain dan buku besar yang didistribusikan.
Ajang kompetisi blockchain ini telah berhasil diselenggarakan secara virtual selama tanggal 24-27 Oktober 2022. Peserta yang mengikuti kejuaraan ini berasal dari 15 negara dari seluruh dunia.
Dari 17 penerima SDG Awards di seluruh dunia, Colin menjadi satu-satunya pelajar Indonesia yang berhasil sabet penghargaan ini. Kemenangannya di tahun ini merupakan momen kedua kalinya ia mengikuti ajang internasional tersebut. Sebelumnya, ia mengikuti ajang internasional tersebut di Dhaka, Bangladesh dan berhasil masuk ke babak final.
“Saya merasa diberkati untuk menerima medali emas di IBCOL terakhir saya. Tahun lalu, kami berhasil mencapai final. Tahun ini, kerja keras kamu akhirnya terbayar. Saya berharap penghargaan ini dapat menginspirasi mahasiswa Indonesia lainnya untuk memaksimalkan ambisi dan inovasi mereka,” tutur Collin.
Nah, untuk kompetisinya pada tahun 2022 ini Collin membutuhkan waktu selama satu tahun untuk melakukan penelitian serta menerapkan proyek pertanian blockchain NASI Token di Bali dan Cianjur.
Aktif Berinovasi di Bidang Blockchain
Sebelum mengikuti ajang, Collin rupanya sudah aktif berinovasi di kegiatan sekolah yang berkaitan dengan blockchain. Salah satunya dengan mendirikan klub Metaverse yang bernama JIS Metaverse.
Selain itu, ia juga memiliki side project yang nggak kalah keren, Sob, namanya Cryptography4Everyone. Sebagai informasi, Cryptography4Everyone merupakan gerakan yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Indonesia untuk membentuk kurikulum kriptografi di sekolah menengah nasional, yang akan digunakan saat kelas matematika dan komputer.
Wah, memang pelajar Indonesia yang satu ini nggak kaleng-kaleng, deh! Semoga semakin banyak siswa-siswi inspiratif yang tertarik di bidang blockchain, bahkan hingga mengikuti olimpiade blockchain internasional seperti Collin Junus.