Di Jawa Tengah terdapat sebuah kampung yang dikenal sebagai Kampung Youtuber. Hampir mayoritas warga di sana beralih profesi menjadi seorang konten kreator. Lalu, siapa pelopornya?
Orang tersebut adalah Siswanto, pria yang merupakan warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah . Pria yang akrab disapa Siboen ini merupakan seorang konten kreator atau youtuber pemilik akun YouTube Siboen Chanel yang kini memiliki jumlah pengikut 1,2 juta subscribers. Berkat kesuksesannya itu, Siboen juga disebut sebagai pelopor Kampung Youtuber di desanya.
Selain itu ia disebut sebagai seorang inspirator para kawula muda di desanya untuk menjadi seorang konten kreator atau youtuber. Tidak sedikit pula anak muda di Desa Kasegeran merubah nasib dari seorang petani dan pedagang menjadi konten kreator handal.
Awal mula menjadi seorang youtuber tentunya ia pernah mengalami masa pahit. Kala itu, Siboen membuat konten video YouTube bergenre komedi bersama anak-anak dan pemuda di desanya. Namun sangat disayangkan ia malah mendapat berbagai cibiran dari tetangganya.
Meskipun mendapat cibiran, tekad kuatnya untuk menjadi seorang konten kreator tidak pernah sirna. Ia terus berusaha mencoba hingga akhirnya ia menemukan konten yang tepat untuk akun YouTube-nya yakni mengenai tutorial perbengkelan motor.
Akhirnya, salah satu dari video tutorial bengkelnya yang menjelaskan tentang cara memasang karburator pun meledak hingga ditonton puluhan ribu. Dan dari sanalah ia menerima gaji pertamanya.
“Itu bulan kelima sejak saya memulai YouTube, saya pun rajin membuat konten bengkel. Sedang di malam hari saya bikin konten misteri. Akhirnya pada bulan kelima saya mendapatkan gaji pertama dari Google Adsense sebesar Rp 1,8 juta,” ujarnya.
Selain membuat konten mengenai tutorial bengkel, Siswanto kerap membuat konten mengenai misteri di kanal bernama “Misteri”.
Di samping itu, baru-baru ini ia juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai lulusan Panti Rehabilitasi Antasena, Magelang. Panti Rehabilitas sendiri merupakan panti khusus bagi anak-anak yang nakal.
“Kemarin tepatnya tanggal 5 Juni 2021 saya diundang oleh Kemensos untuk hadir disana sebagai lulusan berprestasi, pada waktu tahun 2000 saya lulusan terbaik di Antasena. Saat ditelepon pengurus panti (untuk hadir) saya sempat menolak, tapi begitu Bu Menteri telepon, saya langsung menerima,” tambahnya.
Ia pun mengungkapkan rasa malu ketika bertemu langsung dengan Menteri Sosial. Pasalnya, ia merupakan alumni dari Panti Rehabilitasi Antasena. Namun, di balik rasa malunya tersebut ia juga bangga dengan pencapaian dan prestasi yang didapat. Di mana dirinya bisa melampaui ekspektasi masyarakat dengan sukses sebagai konten kreator dan tokoh penggerak bagi pemuda di desanya untuk menggeluti di bidang Youtube.