Selain terkenal dengan kota pelajar, Yogyakarta juga terdapat sebuah kampung yang dikenal sebagai Kampung Sains. Kampung tersebut berada di Kampung Karangkajen, Brontokusuman, Yogyakarta.
Awalnya kampung tersebut merupakan sebuah kampung batik. Namun seiring berjalannya waktu, kampung tersebut beralih fungsi menjadi Kampung Sains. Apa itu Kampung Sains?
Kampung Sains merupakan terbuat dari salah satu program inovasi pemerintah Kota Yogyakarta untuk membangkitkan minat dunia sains dalam masyarakat. Seperti yang diketahui selama ini menganggap sains atau ilmu pengetahuan alam dikenal sebagai ilmu yang rumit. Oleh karena itu, Kampung Sains ini dibuat agar masyarakat bisa tahu dan mengerti sains dengan pengaplikasian dengan cara yang sederhana.
Kampung yang berdiri sejak tahun 2017 lalu itu rutin menggelar berbagai kegiatan mengenai sains pada setiap minggunya. Yang belajar di kampung ini pun beragam usia rata-rata dari mulai PAUD, TK, SD hingga SMP.
Kegiatan di kampung ini pun beragam. Indra Suryanto Ketua Kampung Sains mengatakan, kegiatan pembelajaran sains di kampung tersebut, yakni pojok robotik yang merupakan belajar mempraktikkan cara kerja dan sistem merakit robot secara sederhana.
Tak hanya itu, pada kampung tersebut juga terdapat Pojok Roket Air yang mempelajari sistem kerja roket air dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas. Kemudian, ada yang namanya Pojok Ecoprint, kegiatan ini biasa belajar mempraktikkan untuk memindahkan warna bentuk daun dan tumbuhan ke media kain dan dibuatlah menjadi semacam batik. Terakhir ada Pojok Simpel Sains yang merupakan belajar sains dengan cara bermain dan bercerita.
Biasanya dalam seminggu terdapat 1-2 kelompok yang ingin mempelajari sains. Mayoritas mereka adalah siswa sekolah hingga ibu-ibu rumah tangga. Pengunjung kampung ini juga bukan hanya berasal dari DIY, melainkan banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Solo, Trenggalek, Kediri bahkan hingga dari Singapura.
Jika pelajaran sains untuk anak sekolah biasanya belajar melalui kegiatan roket air. Di sanalah mereka dapat membuat roket air dari bahan kardus dan botol bekas. Di lain sisi, pojok ecoprint juga banyak digemari oleh ibu-ibu rumah tangga.
Oleh karena itu, dengan berdirinya kampung ini secara tidak langsung memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sebagai salah satu kampung yang edukatif, pengunjung banyak yang berdatangan ke kampung tersebut dan secara tidak langsung membuat perekonomian di sana menjadi tumbuh.
Sayangnya, dikarenakan saat ini sedang pandemi covid-19, maka kampung edukatif ini ditutup sementara bagi pengunjung baik lokal maupun internasional. Sebagai gantinya mereka sering membuat workshop secara daring.