Lahir di tahun 2002 dan masih konsisten di dunia musik sampai saat ini, bukan sesuatu yang mudah dan tentu: mengagumkan. Adalah Seringai, band rock oktan tinggi asal Jakarta yang diperkuat oleh Arian13 (vokal), Ricky Siahaan (gitar), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bass).
Berawal dari Arian13 dan Ricky yang telah bersahabat cukup lama, mereka berdua semakin akrab ketika band milik Ricky, Stepforward, mengundang Arian13 beserta bandnya saat itu, Puppen dan Aparatmati. Dari sinilah, Arian13 dan Ricky sering bertukar pikiran terutama perihal musik. Sampai pada akhirnya, mereka berdua sepakat untuk jamming bareng dan terbentuklah Seringai, setelah Khemod bergabung mengisi posisi drum.
Pada awalnya, musik yang dibawakan oleh Seringai masih belum jelas. Sampai pada akhirnya, Seringai mengajak Toan dari band hardcore bernama Fall untuk mengisi posisi bass. Boom! Akhirnya Seringai mendapatkan influence nuansa musik dari Black Sabbath, Motorhead, MC5, dan Slayer. Sesegeranya, mereka mulai memproduksi beberapa lagu.
Dalam penggolongan genre, Seringai sempat dilabeli sebagai band stoner rock, namun mereka menolak karena terlalu agresif untuk kategori stoner rock. Namun, pada akhirnya Seringai lebih sering memainkan musik rock oktan tinggi dan bisa menjadi sedikit crossover rock metal.
Di tahun 2003, Seringai mulai merekam beberapa lagu demo yang pada akhirnya menjadi nomor hits di radio. Sebut saja seperti Puritan dan Membakar Jakarta. Panggung ke panggung, pensi ke pensi telah dicicipi oleh Seringai. Sampai pada akhirnya di tahun 2004 Seringai bersiap merilis debut mini album yang berisi 5 lagu. Namun Toan memilih untuk undur diri dan digantikan oleh Sammy Bramantyo. Tak kendur, Seringai kemudian merekam 9 lagu yang dirilis dalam album bertajuk High Octane Rock di tahun 2004.
15.000 kopi kaset & 2.000 CD High Octane Rock laris terjual, lagu mereka juga sempat mengisi movie soundtrack yakni Catatan Akhir Sekolah dan 12:00 AM. Di tahun 2007, Seringai merilis album kedua yang bertajuk Serigala Militia yang menuai banyak pujian dari kalangan underground dan mainstream.
Tahun 2012 juga menjadi tahun penemuan jati diri bagi Seringai karena mereka resmi menyebut band tersebut sebagai band high octane rock asal Jakarta. Selanjutnya, Seringai mencengkeram pendengar lagi dengan ketajaman album terbarunya di tahun tersebut, Taring.
Tak puas berkiprah di dalam negeri, Seringai sempat mencicipi panggung luar negeri. Pada April 2019, Seringai menggelar tur Jepang dan tampil di Singapura sekaligus Malaysia.
Tak berhenti menarik tuas volume, Seringai kian cadas di tahun 2018 dengan merilis full album Seperti Api. Album yang berisi 12 lagu ini mengundang Danilla Riyadi pada tembang Ishtar’s Club yang cukup mengubah suara musikal Seringai menjadi lebih mengawang dengan percikan doom sangat kental.