Kualitas produk dari brand-brand lokal semakin hari semakin meningkat dan tak kalah saing dengan produk dari luar negeri. Termasuk produk sepatu Prabu Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini berhasil meraih hati pasar lokal bahkan pasar mancanegara.
Salah satunya seperti brand lokal sepatu Prabu Indonesia yang berhasil eksis hingga ke mancanegara seperti Australia dan Singapura. Bermula dari mengikuti pameran di Melbourne pada 2019 lalu, tapi siapa sangka pameran tersebut ternyata menjadi gerbang pembuka untuk Prabu Indonesia go international.
Prabu indonesia berawal dari keisengan sang founder, yakni Lisa Yumi yang sangat menyukai sepatu dan berkeinginan untuk membuat brand sepatunya sendiri.
“Saya awalnya bekerja di bank, sekitar empat tahun dan dari dulu suka banget sama sepatu,” ujar Lisa.
Menurut Lisa, semakin sering ia berbelanja sepatu, semakin sering pula ia kebingungan mencari sepatu mana yang cocok dan pas untuk dirinya. Kalaupun ada di mall atau department store, harganya pasti mahal.
“Bisa Rp 1,5 juta ke atas. Tidak mungkin kan tiap bulan beli sepatu seharga segitu,” ucapnya.
Akhirnya pada akhir tahun 2011 pun Lisa iseng memulai bisnis sepatunya dengan mempekerjakan seorang perajin dan seorang pattern maker untuk membuat sepatu kulit.
Sedangkan untuk urusan akunting dan pergudangan, dikerjakan oleh Lisa bersama suaminya, Rany. Lisa pun mulai tertarik dan merasa nyaman dengan bisnisnya tersebut sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri bekerja di bank dan fokus memulai bisnis di bidang sepatu.
Setelah itu, akhirnya pada tahun 2018, Lisa bersama dengan suaminya mengubah bisnisnya menjadi home industry hingga memiliki pabrik sendiri dan memiliki 170 pekerja dari yang hanya dua pekerja saja.
Lisa meluncurkan brandnya yang diberi nama Prabu Indonesia. Brand sepatunya tersebut menggunakan kulit sapi lokal dari Jawa.
“Prabu artinya raja, saya ingin pembeli merasa seperti raja saat memakainya,” ucap perempuan kelahiran Jakarta, 15 November 1985 itu.
Ada beberapa sepatu lain yang diberi nama bangsawan atau berhubungan dengan kerajaan selain nama Prabu, seperti sepatu Cala yang berarti benteng istana.
Segmen pasar sepatu ini ditujukan untuk usia 25-45 tahun atau eksekutif muda. Harganya juga terjangkau mulai dari Rp 450.000-Rp 700.000.
Ada dua jenis sepatu yang diproduksinya, yakni sepatu formal dan sneaker. Sepatunya kini telah ia ekspansi ke Australia dan Singapura. Bahkan ke depannya ia berharap bisa tembus ke pasar Jepang.
“Kita perkuat lokal. Per bulan sekitar 1.000 pasang. Growing-nya per tahun 20-30 persen,” ucapnya.
Saat pandemi Covid-19 melanda pun brand ini justru laris manis. “Penjualan Prabu saat pandemi ini naik 20-40 persen,” ujar Lisa.
Lisa melihat, meningkatnya penjualan sepatu karena banyak orang yang baru sempat membeli sepatu. Menurutnya, sebelum pandemi mungkin banyak orang sibuk dengan pekerjaan mereka hingga tidak sempat membeli sepatu.
Nah, kini ketika banyak orang berada di rumah, mereka jadi memiliki kesempatan untuk berburu sepatu. Selain itu, peningkatan penjualan juga terjadi karena kualitas sepatu yang ditawarkan. Lisa mengaku Prabu Indonesia memakai kulit sapi jawa dengan kualitas yang bagus.
Produk dari Prabu Indonesia ini bisa diperoleh secara online melalui website https://www.prabu.id/ dan instagram @prabu.indonesia ataupun offline di sejumlah mall di Jakarta.