Indonesia memang termasuk sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dengan iklim tropis dan berada di garis khatulistiwa juga menjadi salah satu alasan Indonesia memiliki berbagai macam hewan dan tumbuhan. Bahkan menjadi situs warisan alam Indonesia yang diakui oleh dunia.
Keindahan flora dan fauna yang dimiliki telah diakui oleh bangsa Indonesia. Situs warisan alam Indonesia ini pun bahkan telah ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menjadi tempat destinasi di Indonesia sebagai warisan alam dunia yang harus dilestarikan.
Berikut empat destinasi situs warisan alam Indonesia yang diakui oleh dunia:
1. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo adalah salah satu objek wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tempat ini didirikan tahun 1980 dan terdiri dari 3 pulau besar yang berdekatan yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, serta Pulau Padar, serta beberapa pulau kecil yang mengelilinginya.
Tempat ini telah menjadi rumah yang berperan penting dalam pelestarian komodo dan telah dinobatkan menjadi Natural World Heritage Site oleh UNESCO pada tahun 1991. Komodo sendiri merupakan kadal terbesar di dunia yang sudah ada sejak 40 juta tahun lalu.
Menurut data KLHK, total jumlah komodo pada 2018 sebanyak 2.897 individu dan pada tahun 2019 bertambah menjadi 3.022 individu atau bertambah 125 individu. Konsentrasi populasinya berada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
2. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon ini berlokasi di ujung pulau Jawa, tepatnya di Pulau Banten. Tempat ini menjadi ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah terluas di bagian barat pulau Jawa dan telah menjadi habitat bagi badak jawa.
Badak jawa sendiri merupakan satwa langka yang memiliki status kritis, yakni satwa yang menuju kepunahan berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN). Menurut KLHK, jumlah badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon hingga Mei 2021 tercatat 73 individu, terdiri atas 40 badak jawa jantan dan 33 badak jawa betina.
Di taman nasional ini, terdapat beraneka ragam tumbuhan dan satwa. Kurang lebihnya terbanyak 700 jenis tumbuhan yang dilindungi. Adapun 57 jenis diantaranya merupakan tumbuhan langka. Keanekaragaman inilah yang juga pernah menarik pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820. Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site pada 1 Februari 1992.
3. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz yang terletak di Papua ini merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Tempat ini telah ditetapkan oleh PBB sebagai Situs Dunia UNESCO pada tahun 1999.
Taman nasional ini berisikan tipe ekosistem utama di Papua, seperti ekosistem pantai hingga ekosistem alpin (puncak Jaya dan Carstenz) yang senantiasa diselimuti salju abadi di wilayah tropis sepanjang tahun.
Pada tahun 1970, pakar Ditjen Kehutanan RI, IUCN, FAO dan WWF merekomendasikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi. Kemudian pada 1978, wilayah ini dijadikan Cagar Alam Lorentz. Taman Nasional ini menjadi tempat dan memberikan kontribusi keanekaragaman hayati Papua.
Sejumlah 1.200 tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, dan 150 spesies reptil dan amfibi. Tempat ini juga menjadi rumah buat Fauna ciri khas Papua, seperti dua jenis Kasuari, cendrawasih ekor payung, puyuh salju, babi duri, 4 moncong panjang & pendek, serta 4 jenis kukus.
4. Hutan Hujan Tropis Sumatera
Hutan Hujan Tropis di Sumatera ini memiliki luas wilayah 2,5 juta hektar meliputi Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan.
Terdapat beberapa fakta-fakta dari Hutan Hujan Tropis Sumatera, di antaranya yaitu sebagai hutan hujan terluas keempat di dunia, dan didiami oleh beberapa suku seperti Suku Mentawai dan Suku Anak.
Hutan Hujan Sumatera memiliki 10.000 jenis tanaman, 200 mamalia, 580 burung yang terdiri dari jenis residen dan endemik. Jenis mamalia pun juga beragam. Dari 200 spesies mamalia, 22 diantaranya ditemukan di Asia dan 15 diantaranya merupakan spesies asli Indonesia, termasuk orangutan Sumatera.
Hutan Hujan Tropis Sumatera dijadikan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Selain itu, Hujan Tropis Sumatera juga sebagai penghasil oksigen terbesar dan sebagai penyeimbang ekosistem dunia.