Merebaknya varian baru virus Covid-19 sempat berdampak bagi target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Berbagai lini pun diketahui mengalami penurunan pemasukan yang cukup signifikan. Untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, sektor industri diyakini bisa menjadi salah satu kunci penting di akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia.
Selama sektor industri tetap melakukan protokol kesehatan dan memberikan vaksin booster menyeluruh terhadap seluruh pekerjanya, sektor ini tetap bisa memutarkan roda perekonomian, baik di pusat dan daerah.
Dan upaya bagi sektor industri bisa bantu memulihkan perekonomian Indonesia di 2022, diperlukan juga dukungan dari pihak pemerintah. Ekonom Senior dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam berharap bahwa pemerintah bisa memberikan ruang bagi perekonomian termasuk sektor industri agar bisa tetap beraktivitas.
“Harapan saya cuma satu, termasuk pabrik-pabrik, mal, kafe, restoran dan berbagai sektor industri saya kira harus tetap berjalan dengan tetap meningkatkan protokol kesehatan dan vaksinasi,” katanya, pada Senin (21/2/2022), melansir dari Liputan6.com.
Lebih lanjut, Piter mengatakan bahwa gelombang Covid-19 varian Omicron diperkirakan tidak akan berlangsung lama, Kementerian Kesehatan RI pun memprediksi bahwa puncak Omicron akan terjadi pada Februari dan mulai menurun dii Maret-April. Sehingga, merebaknya varian Omicron tidak terlalu memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Dampak paling besar dari adanya virus Omicron memang akan terlihat di triwulan I 2022. Namun, selama aktivitas sosial ekonomi masyarakat tidak terlalu dibatasi, dampak Omicron terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlalu signifikan.
“Kita berharap pada triwulan III dan IV 2022 nantinya pertumbuhan ekonomi kita akan benar-benar terpacu, jadi secara keseluruhan kalau mengejar di pertumbuhan 4 persen-5 persen itu masih masih bisa,” ujar Piter.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Diketahui pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2021 sebelumnya didorong oleh pulihnya sektor industri dan perdagangan. Sektor industri tercatat meningkat 4,92 persen dan sektor perdagangan naik 5,56 persen pertumbuhannya. Maka dari itu, sektor industri juga diharapkan bisa terus beroperasi dan menopang pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2022, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurahman mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berbeda secara year-on-year (yoy) atau periode yang sama di tahun lalu. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2022 tetap diprediksi positif.
“Meskipun ada PPKM 3 karena adanya Omicron, tetapi mobilitas masyarakat tetap akan jauh lebih besar karena orang sudah punya pengalaman dan secara umum melakukan proses. Bahkan vaksin dan booster juga sudah banyak didapatkan,” ujarnya.
Omicron tidak begitu mempengaruhi mobilitas, sehingga tetap bisa mendorong tingkat konsumsi yang diiringi dengan pulihnya daya beli masyarakat. Mobilitas masyarakat termasuk aktivitas perdagangan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.