Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, baru-baru ini memberikan informasi ‘mengerikan’ tentang kondisi Bumi saat ini, nih, Sob. Di mana ia mengungkapkan bahwa Bumi sudah masuk ke era pendidihan global, bukan lagi di tahap global warming.
Pernyataan ini Antonio ungkapkan kepada awak media di New York, Amerika Serikat pada Jumat (28/7) waktu setempat. Bukan tanpa alasan ia menyebut Bumi sudah masuk era pendidihan global. Pasalnya, gelombang panas yang menyengat terus melanda belahan Bumi bagian utara, termasuk Eropa dan Amerika.
Akibatnya, suhu tertinggi memicu kebakaran hutan dahsyat di sejumlah negara seperti Yunani, Italia, dan Aljazair.
“Perubahan iklim telah tiba. Ini menakutkan. Dan ini baru permulaan. Era pemanasan global telah berakhir; era pendidihan global telah tiba,” ujar Antonio seperti dikutip Aljazeera pada Jumat (28/7/2023).
Data ERA5 dari Copernicus Climate Change Service pun mengungkapkan bahawa pada tiga minggu pertama di bulan Juli menjadi periode terpanas yang pernah tercatat dan akan menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah. Sebelumnya, bulan terpanas pernah terjadi pada Juli 2019.
Tidak hanya Sekretariat PBB saja yang mengungkapkan hal serupa. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun menyebut melonjaknya suhu panas dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi ancaman yang nyata.
“Saya rasa tidak ada lagi yang dapat menyangkal dampak perubahan iklim,” ujar Joe Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.
Tercatat, akibat dari tingginya suhu panas di wilayah Amerika Serikat, menyebabkan terjadinya 600 kematian per tahun di ‘Negeri Paman Sam’. Melihat hal tersebut, pemerintah Amerika Serikat pun telah mengeluarkan aturan mengenai keselamatan terkait panas bagi pekerja, terutama para pekerja lapangan.
Sebenarnya, permasalahan global warming telah diprediksi oleh para ilmuwan dari beberapa tahun yang lalu. Namun, kecepatan perubahan iklim saat ini sangat mengejutkan.
PBB pun saat ini tengah meminta para negara-negara anggota untuk berkomitmen mencapai netralitas karbon secepat mungkin sebelum tahun 2040. Permintaan ini akan diajukan PBB dalam KTT Ambisi Iklim yang akan diselenggarakan pada September 2023 mendatang.
“Kehancuran yang ditimbulkan oleh umat manusia tidak boleh menimbulkan keputusasaan, tetapi harus ada tindakan. Manusia harus mengubah tahun yang penuh dengan panas yang membara ini menjadi tahun yang penuh dengan ambisi yang membara,” tutup Antonio Guterres.