Buntut dari Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 133 orang, akhirnya berujung pada kebijakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk merobohkan Stadion Kanjuruhan yang penuh sejarah.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan membangun ulang Stadion Kanjuruhan. Adapun gagasan ini telah disampaikan ke Presiden FIFA Gianni Infantino yang juga baru berkunjung menemui orang nomor 1 di RI tersebut pada Selasa (18/10).
“Tadi saya juga menyampaikan dan FIFA mengapresiasi untuk Stadion Kanjuruhan di Malang juga akan kita runtuhkan dan kita bangun lagi sesuai dengan standar FIFA,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Stadion yang tepatnya terletak di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang itu memang tak hilang dari tempatnya, namun tentunya tak akan sama seperti 25 tahun silam mengiringi perjalanan klub Arema Malang.
Sejarah Stadion Kanjuruhan
Stadion Kanjuruhan dibangun pertama kali tahun 1997. Pembangunan stadion ini menelan biaya 35 miliar rupiah dan diresmikan 7 tahun kemudian yakni 9 Juni 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Setelah peresmian, stadion langsung digunakan untuk pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina Tahun 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman. Pertandingan berakhir untuk kemenangan Arema 1-0. Itulah pertama kalinya Arema dan Aremania pindah dari kandang lama Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Selanjutnya, Stadion Kanjuruhan juga menjadi saksi Arema meraih mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006 hinga kompetisi sepakbola kasta tertinggi bertajuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
Tak hanya soal laga, prestasi lainnya yang pernah tercetak di Stadion Kanjuruhan adalah Aremania pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006 hingga mencatatkan rataan penonton tertinggi se-Asia Tenggara untuk musim kompetisi ISL 2009-2010 dan 2010-2011.
Stadion ini awalnya punya kapasitas 30 ribu penonton. Namun setelah penambahan tribun berdiri di 2014, kapasitas menjadi 45 ribu penonton.
Nama Kanjuruhan Diambil dari Nama Kerajaan
Lalu, kira-kira pernah nggak sih Sobat bertanya-tanya, dari mana nama Kanjuruhan? Menurut beberapa catatan, nama tersebut diambil dari kerajaan Hindu bernama Kerajaan Kanjuruhan yang memang menguasai wilayah Malang sebelum abad ke-8 Masehi.
Kerajaan Kanjuruhan sendiri berada di Desa Kejuron, dekat Kota Malang dan diperkirakan menjadi kerajaan Hindu-Buddha tertua di Jawa Timur. Kerajaan Kanjuruhan juga berjaya bersamaan dengan Kerajaan Taruma di sekitar Bekasi dan Bogor.
Untuk mengetahui bukti tertulis mengenai kerajaan ini, kamu bisa melihat Prasasti Dinoyo yang diperkirakan dibuat tahun 682 Saka atau 760 Masehi. Peninggalan lainnya dari Kerajaan Kanjuruhan berupa Candi Badut dan Candi Karangbesuki.
Penguasa Kerajaan Kanjuruhan yang pertama adalah Raja Dewasimha. Sedangkan rajanya yang terkenal adalah Gajayana. Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan, yang kemudian berkembang menjadi Kota Malang. Kanjuruhan kemudian ditaklukan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi.