Kinerja industri logam dasar semakin menunjukkan daya saing di kancah internasional. Hal ini diketahui karena adanya lonjakan permintaan dari luar negeri, terutama produk bijih nikel, feronikel, nikel matte, dan nikel pig iron. Bahkan pencapaiannya tembus 11,49 persen sepanjang kuartal II 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kinerja yang membanggakan dari sektor industri logam dasar tersebut sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam menjalankan kebijakan dan hilirisasi industri. Ini untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang tentunya memberikan multiplier effect luas bagi perekonomian nasional,” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada Sabtu (2/9/2023).
Meskipun sudah menunjukkan kinerja baik, industri logam dasar masih memerlukan penguatan daya tahan yang lebih. Sebab, performa yang memuaskan didapat dari sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian turut berperan aktif dalam mendukung penyediaan SDM yang kompeten. Salah satunya lewat penyelenggaraan pendidikan vokasi di Politeknik Industri Logam Morowali (PILM).
Sejauh ini, Politeknik Industri Logam Morowali menyediakan tiga program studi untuk jenjang Diploma-3, yaitu Teknik Perawatan Mesin, Teknik Kimia Mineral, serta Teknik Listrik dan Instalasi.
“Kami percaya PILM merupakan aset yang luar biasa dan dengan membangun kelembagaan yang profesional serta didukung dengan tata kelola yang baik, akan menjadikan politeknik ini sebagai bagian ekosistem vokasi dalam mendukung kemajuan industri nasional,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemeperin, Masrokhan.
Melansir laman Kemenperin, belum lama ini PILM telah meluluskan sebanyak 87 mahasiswa untuk angkatan ke-4 pada jenjang D3. Sebesar 71,26 persen lulusannya telah siap bekerja di industri dan sisanya sedang dalam proses perekrutan.
“Untuk itu, saya minta para wisudawan yang akan bekerja di kawasan industri Morowali agar Anda bekerja dengan produktif sehingga mendukung perusahaan-perusahaan logam dalam mencetak devisa melalui ekspor,” ucap Masrokhan.
Politeknik Industri Logam Morowali merupakan perguruan tinggi yang bekerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), sebuah perusahaan pengelola industri nikel di Morowali. Dengan kerja sama yang terjalin ini, Kepala HRD PT IMIP Achmanto Mendatu tak lupa memberikan apresiasinya.
“Politeknik Industri Logam Morowali terus mencetak SDM Kompeten yang dapat berkontribusi sebagai roda penggerak industri,” kata Achmanto.