Lagi-lagi generasi muda Indonesia membawa harum nama bangsa atas prestasi dan inovasi yang menakjubkan. Kali ini datang dari tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menciptakan sistem pembangkit listrik tenaga angin bernama Savlite yang terintegrasi dengan turbin savonius dan lampu penerangan jalan, contohnya lampu yang berada di jalan tol atau self sustaining smart street lighting system.
Tim yang tergabung dalam proyek ini, terdiri dari Priyo Bayu R. (Teknik Mesin 2018), M. Maulana Ibrahim (Teknik Mesin 2018), Yahya Zakaria (Teknik Mesin 2018), dan M. Ali Novandhika (Teknik Elektro 2018).
Lalu, apa yang menjadikan Savlite istimewa? Rupanya sumber utama dari mesin pembangkit listrik ini berasal dari kendaraan yang melintas. Ide ini pertama kali tercetus saat anggota tim merasakan hembusan angin ketika berpapasan dengan kendaraan berkecepatan tinggi.
Lalu bagaimana caranya agar angin-angin tersebut bisa diolah menjadi listrik? Mengenai hal ini nantinya mereka akan memasang turbin di tengah jalan tol untuk menangkap energi angin dari kendaraan yang melintas di jalan tol. Bentuk turbin ini menyerupai kubus silinder, dibagi menjadi dua pasang yang berdampingan, yakni secara vertikal dan horizontal. Hebatnya, turbin ini mampu menangkap angin dari seluruh penjuru arah!
“Tidak seperti baling-baling yang harus diposisikan ke arah tertentu,” kata Priyo selaku mahasiswa Teknik Mesin ITB sekaligus salah satu anggota pencipta Savlite.
Menurut kalkulasinya, setiap pergerakan mobil yang melintas menghilangkan 11-13% akibat dari gaya hambat udara oleh kendaraan dengan kecepatan 100 km/jam. Dengan nominal laju kecepatan tersebut, kendaraan bisa menghasilkan kecepatan angin hingga 10 meter per detik.
Namun perhitungan tersebut berdasarkan simulasi Computer Fluid Dynamics (CFD) dengan peninjauan arah jalan tol Jakarta-Cikampek, ya, Sob. Kalau dalam hitungan rata-rata, sih, setiap kendaraan yang melintas jalan tol memiliki kecepatan hingga 90 km/jam. Kecepatan tersebut nantinya bakal menghasilkan 100 watt peak sebagai penyuplai lampu penerangan jalan selama 12 jam.
Berkat inovasi brilian ini, Priyo dan tim berhasil memboyong gelar juara runner up pada ajang Think Efficiency 2022 bertajuk Powering The Nation yang diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (ECADIN) pada Oktober lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sejauh ini pembangkit listrik Savlite telah mencapai tahap uji coba di sisi jalan layang Pasteur-Surapati (Jalan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja). Dari hasil percobaan ini diketahui maksimal laju kendaraan kecepatan sampai 60 km/jam dan hanya menghasilkan 6 watt saja.
Sementara itu, dalam rencana pengembangannya, tim disarankan untuk berdiskusi dengan peneliti lain yang memiliki diskursus serupa. Selain itu, mereka juga memerlukan investor untuk menjalankan uji coba Savlite di jalan tol.
Produk karya anak bangsa ini sebetulnya patut diacungi jempol, karena menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan angin dari kecepatan mobil yang melintas. Semoga dari sini bisa menjadi inspirasi generasi muda lainnya dalam menciptakan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi publik.