Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terus melakukan percepatan penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik yang ditentukan nih, Sob. Hal ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan Satelit SATRIA-1 yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, ditargetkan Satelit SATRIA-1 bisa beroperasi penuh pada akhir Desember 2023 untuk memberikan layanan secara luas di kantor-kantor pemerintahan, layanan publik, hingga daerah-daerah yang tidak terjangkau internet.
“BAKTI Kominfo terus mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik yang nantinya akan diintegrasikan dengan space segment SATRIA-1,” jelas Dirut BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar seperti dikutip CNN Indonesia pada Jumat (3/11/2023).
Saat ini, BAKTI Kominfo pun sedang melakukan tahapan-tahapan untuk memaksimalkan SATRIA-1. Di antaranya, sesi integrase dan pengujian segmen satelit serta segemen ruas bumi.
Sedangkan untuk tahapan In-Orbit Testing (IOT) akan dilakukan di awal-awal November 2023. Pada tahap IOT ini dilakukan pemeriksaan performa satelit, terutama untuk subsistem payload.
“IOT akan mencakup tes performa transponder, sistem navigasi dan kontrol, sistem tenaga, dan sistem komunikasi,” tambah Fadhilah.
Setelah tahap IOT selesai, SATRIA-1 akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan uji coba end-to-end agar siap beroperasi.
Sementara, untuk segmen ruas bumi telah dirampungkan dengan menyelesaikan proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter serta Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di Bumi.
Berikut 11 gateway yang tersebar di Indonesia:
- GW01 Batam, Kepulauan Riau
- GW02 Cikarang, Jawa Barat
- GW03 Pontianak, Kalimantan Barat
- GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- GW05 Tarakan, Kalimantan Utara
- GW06 Manado, Sulawesi Utara
- GW07 Kupang, Nusa Tenggara Timur
- GW08 Ambon, Maluku
- GW09 Manokwari, Papua
- GW10 Timika, Papua
- GW11 Jayapura, Papua.
Tidak hanya itu saja, kegiatan OSAT (on site acceptance test) atau pengetesan dan pengecekan site untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan. Dengan begitu, diharapkan SATRIA-1 dapat mengurangi kesenjangan akses broadband internet yang disebabkan beragam kondisi geografis dan kondisi masyarakat Indonesia.
Sekedar informasi saja, pada 31 Oktober 2023 Satelit Satria-1 berhasil menempati orbit geostasioner atau berada di orbit 1460 Bujur Timur atau tepatnya berada di atas Pulau Papua.