Indonesia berhasil menguasai pasar sarang burung walet di Tiongkok hingga 76,5 persen. Tidak salah bila produk sarang burung walet (SWB) menjadi salah satu produk jagoan Tanah Air di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Populernya SWB di Tiongkok ini dijelaskan oleh Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok. Bahkan, nilai ekspor SBW tahun 2020 meningkat pesat jika dibandingkan dengan tahun 2019.
“Nilai ekspor SBW Indonesia berada di posisi pertama. Kalau kata orang Maluku itu seng ada lawan. Kita kuasai pasar mereka 75,6 persen. Berdasarkan data China Custom nilai ekspor SBW di 2020 mencapai USD 413 juta naik 88,05 persen dari 2019 yang sebesar USD 219 juta,” ujar Djauhari dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Kamis (4/3/2021).
Sejauh ini sudah ada 23 perusahaan asal Indonesia yang telah terdaftar di Tiongkok sebagai pemasok SBW. Kabar baiknya, 13 perusahaan lainnya bersiap untuk terdaftar di Tiongkok sebagai pengimpor SBW dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok. 13 perusahaan tersebut telah melengkapi dokumen yang diminta oleh pihak Tiongkok. Djauhari mengungkapkan bahwa semua dokumen telah diaudit oleh pihak yang berwenang sejak bulan Desember 2019.
Hasil audit tersebut telah rampung di bulan Desember 2020, keterlambatan tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Meskipun sudah ada hasilnya, Djauhari menjelaskan bahwa ada beberapa dokumen yang perlu direvisi. Dirinya yakin dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu ke depan.
Dari 23 perusahaan yang telah terdaftar, dikabarkan 12 perusahaan sedang dalam tahap mengurus perizinan untuk menambah kapasitas ekspor sedangkan dan 5 perusahaan di luar 23 perusahaan tersebut berada di tahap antre agar dapat terdaftar di Tiongkok sebagai pengimpor.
Melihat minat Tiongkok pada SBW tinggi, Djauhari yakin di waktu yang akan datang jumlah eksportir terus bertambah. Jika eksportir bertambah maka dapat mendongkrak nilai ekspor SBW negeri ke Tiongkok.
“Apabila jumlah perusahaan Indonesia bertambah dari yang saat ini 23 menjadi lebih banyak lagi, tentunya akan meningkatkan nilai ekspor tersebut. Sebab demand untuk SBW atau yang kita sebut Caviar Dari Timur khususnya dalam masa pandemi ini meningkat tajam,” ungkapnya.
Jika Indonesia menguasai pasar sarang burung walet di Tiongkok, maka tidak perlu diragukan lagi dengan kualitasnya,kan?