Pernahkah kamu mendengar istilah generasi terhimpit atau sandwich generation? Sandwich generation merupakan orang berusia dewasa atau paruh baya (40-65 tahun) yang terhimpit (sandwiched) dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, baik itu terhimpit kebutuhan finansial orang tua ataupun anak. Biasanya generasi tersebut harus mengeluarkan biaya kebutuhan yang lebih besar.
Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), usia hidup di Indonesia naik menjadi 73 tahun yang sebelumnya 60 tahun. Sehingga banyak sekali generasi sandwich generation di Indonesia. Melansir dari asumsi.co, dari seluruh rumah tangga lansia dengan sumber pembiayaan terbesar dari ART yang bekerja, 50,94% penanggung pembiayaan terbesar adalah lansia. Sisanya pembiayaan terbesar ditanggung ART lainnya yang bekerja seperti anak atau anggota keluarga lainnya.
Kebutuhan tersebut tentunya harus dipenuhi dengan menghasilkan pundi-pundi rupiah dan menstabilkan perekonomian. Salah satunya dengan mengikuti perkembangan terkini yang segalanya telah menggunakan teknologi dan digitalisasi.
Berkembangnya Industri
Berdasarkan hal itu, kita harus bisa menghadapi industri yang terus berjalan dan berkembang selayaknya roda yang berputar. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 yang membuat generasi terhimpit tersebut harus mengeluarkan pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan.
Seperti menghadapi revolusi industri 4.0, penggabungan teknologi otomatis dengan teknologi cyber yang dapat mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi di dunia kerja bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Tak hanya 4.0, namun juga ada revolusi industri 5.0 yang beberapa negara sudah siap menyongsong-nya.
Jika kamu sebagai generasi terhimpit tidak menyiapkan terlebih dahulu cara-cara untuk bertahan dan tidak mengikuti arus berjalannya industri, maka kamu akan tertinggal dan tidak akan bisa bertahan. Apalagi, era society 5.0 lebih memudahkan segala hal sehingga kamu harus benar-benar memanfaatkan itu.
Cara untuk Menghadapinya
1. Mencatat keuangan
Penting bagi generan terhimpit untuk mencatat arus kas, mulai dari pemasukan dan pengeluaran. Catatan ini membantu nge-track keuangan tiap bulan. Sehingga kita bisa melihat, ada atau tidak keperluan yang budget-nya bisa dikurangi atau dihilangkan. Mencatat keuangan bisa dengan berbagai cara, seperti ditulis di buku, di Ms. Excel atau Spreadsheet. Ada juga yang praktis, dengan aplikasi untuk mencatat keuangan.
2. Kelola penghasilan dengan bijak
Rumus yang dapat dipakai untuk mengelola penghasilan adalah 50/30/20 atau 40/30/20/10. 50 persen untuk kebutuhan seperti makan, tagihan listrik, belanja bulanan, dan lainnya. 30 persen-nya untuk keinginan dan hiburan dan 20 persen-nya untuk ditabung. Atau rumus 40/30/20/10. 40 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk cicilan, 20 persen ditabung dan 10 persen untuk kebaikan.
3. Menambah sumber penghasilan
Kamu juga bisa menambah sumber penghasilan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Mungkin kamu bisa coba membuka bisnis atau punya side job yang bisa menambah penghasilan. Bisa juga membangun start-up sekaligus memanfaatkan perkembangan industri.
4. Punya asuransi kesehatan
Seiring berkembangnya zaman, semakin hari biaya kesehatan pun juga semakin mahal. Bahkan semakin bertambah usia, kekuatan tubuh akan menurun dan lebih gampang sakit. Karena itu, kamu harus punya asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, biaya pengobatan, dokter, rawat inap, sampai operasi akan ditanggung perusahaan asuransi sesuai kontrak dan kesepakatan dengan pihak asuransi tersebut.
5. Menyiapkan program pensiun
Meskipun sudah tua, kebutuhan hidup akan terus ada. Ketika lansia, bukan hanya fisik yang menua, tapi produktivitas secara ekonomi juga. Agar bisa hidup cukup di usia tua adalah dengan punya dana pensiun. Saat ini, banyak lembaga keuangan yang membuka program pensiun. Tak hanya pekerja saja, namun masyarakat umum juga. Dalam program pensiun ini, kamu membayar iuran tiap bulan sejak jadi peserta sampai berhenti bekerja. Nantinya, iuran kamu akan diinvestasikan oleh lembaga dana pensiun ke dalam campuran investasi yang aman. Jadi dananya bisa berkembang.