Sebuah unggahan akun resmi X NASA, pada Sabtu (7/10/2023) mengumumkan akan segera memperlihatkan kepada publik, sampel asteroid “alien” dan telah dibawa kembali ke Bumi oleh OSIRIS-Rex.
Yups, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bakal buka-bukaan mengenai sampel asteroid “alien” yang berasal dari asteroid Bennu. Asteroid ini pun sebelumnya tiba di Bumi pada 24 September 2023.
“Empat hari lagi, kita akan mengungkap sampel dari asteroid Bennu yang dikumpulkan dari misi #OsirisRex. Nantikan siaran langsungnya mulai pukul 11.00 ET, Rabu, 11 Oktober,” tulis akun X @NASA_Johnson.
Diketahui, sampel asteroid Bennu ini telah diteliti OSIRIS-Rex sejak 2020 lalu dan menghabiskan waktu satu setengah tahun di luar angkasa. Saat ini, asteroid Bennu tersebut telah dibawa ke Houston, Texas untuk diteliti lebih jauh oleh Johnson Space Center NASA.
OSIRIS-Rex sendiri tidak hanya meneliti asteroid Bennu saja. Masih ada OSIRIS-Rex lainnya yang sedang meneliti benda-benda asing di luar angkasa, salah satunya yakni meneliti asteroid Apophis dengan nama misi OSIRIS-APEX.
Asteroid Bennu sendiri diperkirakan telah berusia lebih dari 4,5 miliar tahun, di mana materialnya dapat menyimpan petunjuk tentang pembentukan tata surya dan bagaimana bahan penyusun kehidupan sampai ke Bumi.
Para ilmuwan di NASA sendiri mengklaim telah berhasil menangkap lebih banyak materi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Masalah terbesar yang dihadapi adalah banyaknya materi yang dikumpulkan, sehingga butuh waktu lebih lama dari yang kami perkirakan untuk mengumpulkannya,” jelas Christopher Sneadr, selaku Wakil Pimpinan Kurasi OSIRIS-Rex NASA.
Para peneliti NASA pun mengaku senang usai mengetahui sampel ‘alien’ dari asteroid Bennu yang dibawa oleh OSIRIS-Rex ke Bumi. Bukan tanpa alasan, jumlah sampel yang ditemukan pun cukup banyak dan hal ini dapat membuat para ilmuwan mengetahui lagi tentang asteroid tersebut.
Adapun materi pada asteroid Bennu yang dibawa memiliki bentuk berbutir halus di bagian dalamnya. Dengan begitu, para peneliti bisa mengungkap informasi penting tentang asteroid sebelum sampel utama dianalisis.
Lalu, apa sih asteroid Bennu itu?
Menurut catatan para peneliti di NASA, asteroid ini berisi tumpukan puing berbentuk seperti gasing yang berputar, lebarnya sekitar sepertiga mil atau 500 meter dan terdiri dari bebatuan yang terikat gravitasi.
Temuan ini merupakan yang pertama kali, data dari NASA pun belum mengetahui tentang asteroid tersebut, termasuk soal air dalam bentuk es yang terkunci pada bagian dalam asteroid Bennu. Diperkirakan, terdapat karbon yang besar sehingga bisa diperkirakan adanya kehidupan di planet lain.
Tidak hanya itu saja, Bennu bisa dibilang sebagai peninggalan kuno yang berasal dari masa-masa awal Tata Surya kita. Para ilmuwan menduga bahwa dalam waktu 10 juta tahun setelah Tata Surya terbentuk, komposisi Bennu yang ditemukan pun sudah terbentuk.
Mengutip laman resmi NASA, Bennu yang dibawa ke Bumi memiliki karbon berusia sekitar 700 juta hingga 2 miliar tahun lalu. Asteroid ini pun diperkirakan terbentuk di Sabuk Asteroid Utama antara Mars dan Jupiter, setelah itu melayang mendekat ke Bumi.