Bekerja dengan giat boleh, tapi jangan lupakan keselamatan, ya, Sob! Terutama jika kamu adalah pekerja yang turun ke lapangan dengan risiko kecelakaan tinggi. Oleh sebab itu, perusahaan pasti punya safety culture tersendiri untuk diterapkan demi keselamatan karyawannya.
Kamu sendiri, sudah tahu tentang safety culture belum, nih, Sob? Sebelum kamu terjun ke industri kerja, ada baiknya simak pemaknaannya terlebih dahulu daripada bingung di kemudian hari, nih.
Menurut Vongvitayapirom & Sachakamol 2013, dikutip dari Jurnal Kesehatan Masyarakat, karya Andhika Stevianingrum dan Dadan Erwandi yang diterbitkan 2 Agustus 2022, dicantumkan bahwa safety culture atau istilah budaya keselamatan kerja pertama kali dicetuskan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) saat peristiwa nuklir di Ukraina yakni bencana Chernobyl pada tahun 1986.
Masih dari sumber yang sama, beberapa ahli ada yang menjelaskan bahwa budaya keselamatan adalah gabungan refleksi dari perilaku, keyakinan, persepsi, serta nilai-nilai yang tersebar di antara pekerja yang berkaitan seputar keselamatan.
Safety culture diterapkan oleh perusahaan melalui kesadaran dari masing-masing pekerja untuk bertanggung jawab atas keselamatan dirinya. Bahkan, beberapa perusahaan ada yang rutin setiap pagi selalu mengingatkan safety culture sebelum pada akhirnya karyawan memulai pekerjaan.
Lantas, bagaimana penerapan safety culture pada sebuah industri? Simak baik-baik, Sob, untuk jadi bekal ketika kamu nantinya kerja lapangan, ya!
1. Terapkan Komunikasi dengan Baik
Komunikasi yang baik dilakukan dengan dua arah, yakni antara manajer dengan pekerja, atau bahkan antar pekerja dengan pekerja, lalu manajer lintas divisi.
Perlu diingat bahwa pada safety culture ada safety information yang terdiri dari mudahnya informasi dipahami, bisa diakses kapanpun oleh pekerja, dan konsisten memberikan informasi terbaru. Jika safety information berhasil dilaksanakan, maka komunikasi antar multipihak bisa terjalin dengan baik.
2. Ciptakan Kolaborasi Positif
Maksud dari menciptakan kolaborasi positif adalah membangun kepercayaan dan kerja sama antar individu serta tim. Lalu mendengarkan masukan dari berbagai level pekerjaan, serta saling belajar untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Dengan menciptakan kolaborasi positif, secara tidak langsung dapat menyelamatkan pekerja satu sama lain. Hematnya, sih, saling menjaga antar pekerja gitu, deh.
3. Pemimpin Teladan
Dalam menerapkan safety culture, penting untuk memiliki pemimpin teladan. Sebab, dengan memiliki pemimpin yang baik dan teladan dipercaya akan mampu meningkatkan safety culture di perusahaan.
Kalau kamu seorang pemimpin divisi, setuju nggak dengan hal ini? Jangan lupa untuk diterapkan, ya, agar keselamatan kerja dari karyawan dan rekan bisa terjamin, Sob.
4. Investasi Uang dan Waktu
Di poin terakhir ada investasi uang dan waktu, apa artinya, tuh? Maksud dari poin ini adalah investasi uang dan waktu diperlukan oleh perusahaan yang sedang menerapkan budaya keselamatan. Namun, mengenai hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Kenaikan dan peningkatan kualitas tempat kerja menjadi lebih teratur
- Upgrade teknologi pendukung untuk meningkatkan komunitas
- Mengikuti pelatihan komprehensif untuk menambah pemahaman dan meminimalisir resiko.
Nah, itulah pengertian dari safety culture bagi industri, khususnya industri pertambangan. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui cara untuk meningkatkan budaya keselamatan di lingkungan perusahaan. Jangan lupa diterapkan, ya, Sob!