Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini (2/2/2021) hingga pukul 10:00 WIB, diketahui melemah 0,07 % di pasar spot dengan harga Rp. 14.035 per dolar Amerika Serikat.
Melemah-nya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemungkinan besar akibat lelang obligasi yang akan dilakukan pemerintah siang ini, sehingga biasanya banyak investor ‘membanting instrumen’ ini untuk mendapatkan kupon yang lebih tinggi.
Diketahui, hari ini pemerintah berencana untuk melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN). Dua diantaranya adalah Surat Perbendaharaan Negara (SPN) berjangka pendek dan sisanya obligasi dengan tenor yang lebih panjang.
Ada kecenderungan investor melepas obligasi pemerintah. Ini dilakukan untuk mendorong hasil (yield) ke atas, dengan begitu biasanya kupon bisa terkerek, karena kupon berpatokan dari yield di pasar sekunder.
Hasil jual terhadap SUN inilah yang membuat rupiah ikut tertekan. Sebab, pasokan rupiah di pasar menjadi melimpah dan seperti halnya barang, kenaikan pasokan membuat harga turun.
Menurut kutipan media online di Indonesia, dalam lelang ini pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp. 35 triliun yang bisa dinaikkan sampai Rp. 52,5 triliun. Pada lelang 19 Januari 2021 lalu, penawaran yang masuk tidak memenuhi target, sehingga pemerintah harus menggelar lelang tambahan (greenshoe options).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada Senin masih menguat tipis di angka Rp. 14.023 per dolar Amerika Serikat.
Berikut kurs jual beli dolar Amerika Serikat di sejumlah bank nasional pada Selasa (2/2/2021) pukul 9:55 WIB:
Bank BNI harga beli 13.949, harga jual 14.134.
Bank BRI harga beli 13.955, harga jual 14.145.
Bank Mandiri harga beli 14.000, harga jual 14.100.
Bank BCA harga beli 14.030, harga jual 14.060.
Bank CIMB Niaga harga beli 13.680, harga jual 14.380.
Bank BTN harga beli 13.845, harga 14.295.