Masih banyak masyarakat di Indonesia menganggap pengguna narkoba, gelandangan, pengemis, PSK, waria hingga ODHA tidak dapat berubah ke hal yang positif. Stigma tersebut kadang banyak membuat orang-orang tersebut menjadi frustasi sehingga tidak lagi bisa menunjukkan prestasi di lingkungannya.
Melihat hal itu, Rumah Cemara menyajikan program pelayanan berupa kampanye mengirimkan tim sepakbola ke turnamen sepakbola internasional bertajuk Homeless World Cup.
Kompetisi sepakbola khusus untuk para gelandangan, hingga mantan pengguna narkoba ini telah digelar sejak 2001. Rumah Cemara pun dipilih untuk mewakili Indonesia di ajang kelas internasional tersebut. Tercatat, tim dari Rumah Cemara telah mewakili Indonesia untuk ke-9 (Sembilan) kalinya di ajang Homeless World Cup.
Selama mengikuti turnamen Homeless World Cup, prestasi terbaik tim Rumah Cemara terjadi di tahun 2009. Di tahun perdananya mengikuti turnamen tersebut, tim Rumah Cemara berhasil menduduki peringkat ke-4.
Di tahun 2019, tim Rumah Cemara mengalami penurunan prestasi. Tercatat mereka hanya sanggup berada di peringkat 20. Namun, hal tersebut bukanlah masalah, karena yang diutamakan adalah kampanye dalam mengikis stigma masyarakat terhadap mantan pengguna narkoba atau pengidap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Mengenai Rumah Cemara sendiri merupakan organisasi atau komunitas yang didirikan tahun 2003 di kota Bandung, yang berjuang menghapus stigma masyarakat terhadap ODHA, pengguna narkoba, gelandangan, pengemis, PSK, waria dan mantan pengguna narkoba di Indonesia.
Dalam membantu para ODHA dan pengguna narkoba, Rumah Cemara menerapkan berbagai pendekatan medis,psikologis, dan sosial. Mengikuti Homeless World Cup sendiri merupakan bagian dari kampanye yang digaungkan oleh Rumah Cemara.
Terbukti salah satu anggota Rumah Cemara yang mengikuti Homeless World Cup, bernama Bonsu Hasibuan kini telah menjadi salah satu bagian dari klub futsal ternama di Indonesia. Sebelumnya Bonsu Hasibuan adalah orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Ia sering terlihat tidur di tempat ibadah ternama di kota Bandung.
Dengan hasil positif dari program tersebut, kini Rumah Cemara mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, organisasi swasta, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.