Untuk pertama kalinya negara dengan julukan “Negeri Gingseng”, Korea Selatan akhirnya meluncurkan roket komersial ke luar angkasa. Roket tersebut bernama Nuri dan berhasil mengorbit di antariksa pada Kamis (25/5) waktu Seoul. Berkat peluncuran roket ini menjadi sejarah baru bagi Korea Selatan.
Peluncuran roket Nuri milik Korea Selatan ini dilakukan dari Pusat Antariksa Naro yang terletak di barat daya Kabupaten Goheung pukul 18.24 waktu Korea Selatan, sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Tujuan diluncurkannya roket ini karena untuk menempatkan delapan unit satelit, termasuk di antaranya satelit kecil generasi kedua yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea (KAIST).
Menurut Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi bersama Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI) peluncuran roket Nuri ketiga berhasil disempurnakan dan diteliti dengan baik karena adanya dukungan juga dari seluruh pihak terkait dan masyarakat Korea Selatan.
Di angkasa sana, roket Korea Selatan bernama Nuri berhasil mengorbit pada ketinggian 550 km dan sukses memisahkan kedelapan satelit yang dibawanya secara berurutan, mulai dari satelit kecil generasi kedua yang akan digunakan untuk mengamati cuaca luar angkasa.

Berdasarkan penuturan Lee Jong-ho selaku Menteri Sains, Teknologi, Informasi, dan Telekomunikasi, mengatakan pihaknya juga telah menerima sinyal dari satelit kecil generasi kedua di stasiun penelitian antariksa, yaitu Stasiun King Sejong.
Ia juga menambahkan bahwa satelit generasi kedua dan enam satelit miniatur lainnya berupa CubeSat telah dipisahkan secara normal. Akan tetapi, hal tersebut masih membutuhkan waktu untuk menegaskan kesuksesan peluncuran satu unit di antara empat unit SNIPE.
Mengutip KBS World Indonesia, di sisi lain, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juga turut memberikan apresiasi atas keberhasilan peluncuran roket Nuri ke luar angkasa. Menurutnya hal ini merupakan prestasi luar biasa. Berkat kesuksesan ini juga sebagai salah satu pertanda masuknya Korea Selatan ke dalam kelompok tujuh kekuatan luar angkasa.
Lebih lanjut, presiden juga mengatakan perspektif dunia terhadap kemampuan sains dan teknologi Korea Selatan seiring kemajuannya akan sangat berubah. Ia juga berharap lebih banyak proposal dari negara-negara maju untuk bekerja sama dengan Korsel dalam bidang sains dan teknologi luar angkasa.
Perjalanan Proyek Pengembangan Roket Nuri
Nuri diambil dari bahasa Korea yang artinya “dunia”. Nuri merupakan roket tiga tahap yang dikembangkan untuk misi menempatkan satelit ke orbit rendah atau sekitar 600-800 km di atas Bumi.
Menarinya Korea Selatan mengembangkan roket ini secara independen dengan bantuan teknologi roket dalam negeri, mulai dari desain, manufaktur hingga ke pengujian dan peluncuran. Ini merupakan batu loncatan yang signifikan bagi Korsel untuk mengandalkan sumber daya asing untuk pengembangan kendaraan peluncuran di ruang angkasa.
Diketahui untuk mengembangkan Roket Nuri, Korsel menghabiskan biaya sebesar 2 triliun won (22,5 triliun rupiah). Proyek ini telah dimulai pada 2010 silam dan masih akan berlanjut sampai 2027, dengan tiga peluncuran roket tambahan.
Berikut ini video detik-detik peluncuran Roket Nuri milik Korea Selatan dari akun Instagram resmi Kementerian Sains, Teknologi, Informasi, dan Telekomunikasi Korsel: