Jika berbicara tentang seniman surealis, siapakah tokoh yang kamu gemari? Di Indonesia sendiri banyak seniman lukis yang memiliki karya bagus, namun sayangnya mereka belum mampu tembus hingga mancanegara. Tetapi kini, Indonesia memiliki salah satu seniman lukis bergaya surealis yang berhasil “berbicara” secara global atau go international bernama Roby Dwi Antono.
Wajar apabila bagi sebagian orang masih asing mendengar namanya. Pasalnya ia merupakan seniman muda yang jarang “dilirik” oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Meski demikian, berbicara mengenai karya seniman asal Ambarawa ini tidak bisa dipandang “sebelah mata”, karena karya-karyanya banyak terpampang diberbagai pameran seni berkelas dunia.
Sebagai seorang seniman perupa dengan gaya surealis, ia mengaku sangat terinspirasi dari karya seniman pop surealis populer bernama Mark Ryden. Setelah melihat lukisan tersebut, pada tahun 2011 akhirnya Roby mampu menciptakan lukisan pertamanya. Karya yang paling khas dari lukisan surealis milik Roby adalah dirinya selalu menggabungkan unsur sendu, lembut, dan manis. Terkadang ia selipkan juga sentuhan macabre pada lukisannya agar terkesan dramatis dan melankolis sehingga menimbulkan unsur ironi yang bertentangan dari lukisan tersebut.
Salah satu hal unik dari lukisan milik Roby Dwi Antono adalah dirinya selalu menghadirkan sosok kelinci ke dalam karyanya yang ia sebut sebagai kincy. Bukan tanpa alasan Roby memasukan simbol ini. Sejak kecil ia sangat tertarik dengan hewan berkuping panjang ini. Bahkan, baginya kelinci kerap kali menjadi alterego sang seniman yang akan membawa cerita berbeda di tiap karyanya.
Perjalanan Karier Roby hingga Karyanya Bisa Go International
Dari karya lukisan inilah yang membuat Roby berhasil dikenal oleh para pecinta seni dengan beberapa pameran tunggal yang pernah ia buat. Mengenai pamerannya sendiri, pertama kali ia mencoba pada 2012. Di mana saat itu mencoba untuk memamerkannya dalam pameran “Imajinasi” di Tirana House & Space Yogyakarta dan “The Way of Grace” yang diselenggarakan di Jakarta bersama Srisasanti Syndicate di acara Bazaar Art Jakarta.
Tiga tahun kemudian ia pun kembali dilibatkan dalam Bazaar Art Jakarta hingga dilirik oleh pelaku seni lukis dari luar negeri. Memasuki pertengahan Mei 2016 ia bekerja sama dengan Galerie Stephanie menghadirkan gelaran seni di Jepang bernama Art Fair Tokyo 2016. Di tahun yang sama tepatnya pada Juli, Roby kembali dilibatkan dalam pameran bertaraf internasional bertajuk “Fundamental 2.0” yang digelar oleh Galerie Stephanie bersama dengan 12 seniman lainnya.
Pada 23 April 2022, karyanya pun dipajang pada art collaboration project di Parco Osaka, Jepang dengan tema “Mickey Mouse Now and Future”. Dalam pamerannya kali ini Roby menjadi satu-satunya orang Indonesia yang karya terpilih di gelaran seni tersebut bersama dengan sejumlah seniman dari seluruh dunia.