Berbicara mengenai dunia pertambangan, pasti kamu pernah mendengar jika bisnis pertambangan sangat menguntungkan karena pundi-pundi uang yang terus mengalir? Jika melihat sumber daya alam yang melimpah, sekilas industri pertambangan terlihat menggiurkan. Namun pada kenyataannya di lapangan, industri pertambangan tidak selalu mulus dan kerap menghadapi berbagai rintangan.
Rintangan ini terus datang silih berganti, tidak hanya dari eksternal, faktor tersebut juga terdapat dari internal perusahaan. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak manajemen pada usaha tambang pun harus memikirkan beberapa strategi yang ada di internal maupun eksternal.
Kira-kira apa saja, sih, rintangan dalam dunia industri pertambangan? Setidaknya, ada 4 rintangan yang kerap dihadapi pengusaha tambang.
1. Modal
Meski usaha pertambangan terlihat menghasilkan pundi-pundi yang banyak karena perputaran uang yang ada di dalamnya sangat besar. Namun, usaha ini juga membutuhkan modal yang sangat besar pula.
Terlebih jika sumber daya alam yang akan diambil sangat susah, maka hal ini juga berpengaruh pada jumlah modal yang dibutuhkan. Pasalnya, semakin dalam letak mineral, maka semakin banyak pula teknologi, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Harga Pasar
Sebenarnya, pendapatan perusahaan tambang tergantung dari penjualan hasil tambanganya yang juga turut dipengaruhi oleh harga pasar. Selama ini harga komoditas tambang, baik di pasar domestik maupun global, sangat fluktuatif. Tergantung waktu dan kebijakan-kebijakan yang mengikuti, termasuk kebijakan di luar negeri
Seperti contohnya, nilai tukar mata uang dolar Amerika. Bila sedang tidak stabil makan akan berpengaruh pada transaksi jual beli komoditi tambang itu sendiri. Jika dolar menguat maka harga komoditas tambang akan semakin rendah.
Selain bergantung pada mata uang yang umum dipakai di transaksi jual-beli tambang, jumlah permintaan juga sangat memengaruhi harga pasar. Tingginya permintaan juga akan membuat harga komoditas melambung, sebagaimana yang terdapat dalam ilmu ekonomi.
3. Isu Lingkungan dan Sosial
Bisnis pertambangan masih mendapatkan stigma buruk di masyarakat sebagai perusak lingkungan hingga mendapat penolakan dari masyarakat. Padahal, bila pertambangan dilakukan dengan benar, maka pertambangan bisa memberikan kesejahteraan, tidak hanya ke masyarakat sekitar namun hingga ke negara.
4. Penambangan Ilegal
Adanya penambangan ilegal membuat citra pertambangan bertambah buruk di masyarakat. Penambangan ilegal tidak hanya merugikan masyarakat namun juga negara, hasil dari penambangan ilegal biasanya tidak menguntungkan masyarakat maupun negara. Dalam undang-undang negara, hasil bumi harus dimanfaatkan untuk hajat hidup orang banyak.
Maka dari itu, pengusaha tambang harus mengantongi izin resmi untuk melakukan kegiatan operasional pertambangan. Namun sayangnya, hingga kini masih banyak oknum-oknum yang mendirikan tambang tanpa izin atau ilegal.
Tidak hanya persoalan yang tak mengantongi izin resmi, tambang ilegal juga tidak menggunakan prosedur operasional standar yang malah membuat rusak lingkungan.