Prestasi Indonesia di bidang fashion tidak hanya sebatas di busana namun juga di aksesori. Rinaldy Yunardi adalah salah satu desainer aksesori yang terkenal dan sudah berkarir sejak tahun 1996. Selain mendapat penghargaan internasional, karya-karyanya juga jadi langganan dan dipakai oleh sederet artis papan atas kelas dunia.
Aksesori Favorit Artis Mancanegara
Sebut saja aksesori goggles yang dipakai Ariana Grande di video klip ‘God is a Woman’, Madonna yang kedapatan pernah memakai mahkota dan kalung rancangan Rinaldy Yunardi, crystals beret penyanyi Jolin Tsai saat tur konser dunia dan sepatu boots transparan Katy Perry di video klip ‘Chained to the Rhythm’.
Lady Gaga juga beberapa kali menggunakan aksesori buatan desainer asal Medan ini. Di tahun 2020 ia tampil nyentrik dengan headpiece yang menyerupai face shield dan ternyata itu adalah bagian dari show tunggal Rinaldy Yunardi di tahun 2018. Selain itu Lady Gaga juga memakai kembali karya Rinaldy di video klip ‘Stupid Love’.
Deretan seleb dunia lainnya ada Bebe Rexa, Mariah Carey, Janet Jakson, Shakira, Taylor Swift, Christina Aguilera, Nicki Minaj, Beyonce, Tinashe, Gal Gadot, sampai Kylie Jenner. Tak ketinggalan artis Tanah Air juga gemar memakai aksesori pria yang akrab disapa Koh Yung Yung ini, salah satunya Melly Goeslaw.
Kisah Inspiratif: Tidak Pernah Sekolah Desain hingga Selalu Membuat dengan Handmade
Perjuangannya berkarir selama 25 tahun tentunya mengisahkan cerita inspiratif yang bisa orang lain ambil pelajarannya. Rinaldy Yunardi sempat bercerita bahwa terlepas dari dia adalah seorang desainer aksesori yang ternama, namun sebenarnya dia tidak pernah mengenyam pendidikan di bidang fashion design. Kok bisa?
Malahan, setelah lulus SMA pada tahun 1990, dia menjadi seorang marketing officer di perusahan swasta. Hanya tiga tahun saja di dunia pemasaran, ia bekerja pada seorang perancang gaun pengantin.
Suatu hari, saat ruang produksi tempat kerjanya sedang sepi, ia melihat sebuah bahan baku untuk aksesori dan berbagai perkakas yang menarik perhatiannya. Ia pun membuat satu tiara akrilik dari situ.
Kemudian ia mulai pelan-pelan belajar cara pembuatan aksesori hingga akhirnya bisa konsisten mendalami dunia mode dan berkarir puluhan tahun. Meski begitu, ia tetap mempertahan satu hal yaitu pembuatan aksesori dengan tangan alias handmade.
Menurut Rinaldy jika membuat sebuah karya dengan tangan sama seperti memberikan makna dan nyawa ke karya tersebut. Selain itu handmade juga membuka ruang eksplorasi karya menjadi lebih luas dan jauh.
“Saya suka memberikan arti. Menghidupkan sebuah karya harus memberikan arti, nyawa, dengan kasih sayang. Beri nyawa adalah menyempurnakan dia sebagai karya,” paparnya, dilansir pada Kompas.com, (27/7/2020).
Deretan Prestasi di Kancah Internasional
Tak heran, karena ia secara personal memberikan nyawa ke karya-karya yang dibuatnya dengan cinta, Rinaldy sudah mengantongi sejumlah prestasi di kancah internasional. Dari Nokia Award Accessories Designer of the Year di tahun 2004, lalu 1st & Only Accessories Designer Inducted Into Asian Couture Federation saat 2015 hingga di tahun 2017 dan 2019 ia meraih 3 penganggaran sekaligus dalam ajang World of WearableArt (WOW) Awards di Wellington, Selandia Baru.
View this post on Instagram
Karya yang berhasil membawanya ke penghargaan itu ialah The Lady Warrior, dibuat dari kertas daur ulang yang yang dipilin selama enam bulan. Lewat karyanya, ia berpesan untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan.