Saat ini, Indonesia telah masuk musim hujan hingga awal tahun depan. Beberapa pejabat pemerintah daerah pun mulai mengimbau warganya untuk mewaspadai akan curah hujan tinggi yang dapat mengakibatkan banjir hingga tanah longsor, termasuk gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Seperti yang dikutip Detik pada Selasa (16/11/2021), bahwa Ridwan Kamil telah mengarahkan seluruh jajarannya mulai dari tingkat rukun tetangga (RT), tingkat kecamatan (Bupati) hingga kota (Walikota) untuk siaga satu menghadapi potensi bencana di Jawa Barat, karena siklus cuaca.
“Secara umum memang sampai bulan Maret potensi kebencanaan tinggi, terutama banjir dan longsor. Oleh karena itu saya arahkan Walikota atau Bupati untuk segera menyiapkan, karena posisinya siaga 1 sampai Maret. Ada La Nina, ada gelombang-gelombang, iklim yang mempengaruhi tingginya potensi kebencanaan,” ujar Ridwan Kamil di Hotel Horison, Kota Bandung.
Selain itu, “orang nomor satu” di Jawa Barat tersebut telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat untuk mengecek 40 titik rawan banjir, terutama daerah-daerah aliran sungai. Pengecekan diminta segera mungkin dilakukan sebelum bencana datang.
Surat perintah siaga bencana sampai Maret 2022 pun telah dikeluarkan Ridwan Kamil untuk seluruh Walikota dan Bupati di Jawa Barat. Diharapkan dengan pengecekan dan siaga yang dilakukan para petugas penanggulangan bencana dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
“Contohnya kemarin di daerah Bandung Utara, selama 50 tahun tidak pernah ada apa-apa di daerahnya tetapi malah longsor,” tambahnya.
Di sisi lain, Basarnas Jawa Barat bersama Jabar Quick Response tengah melatih relawan kebencanaan di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat untuk menunjang kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
Pelatihan yang dilakukan dua elemen keselamatan masyarakat tersebut berupa pencarian korban bencana, memfasilitasi pengungsi hingga memberikan trauma healing dan sejenisnya. Kolaborasi Basarnas dan Jabar Quick Response sendiri diharapkan bisa menjadi contoh untuk daerah lain dalam upaya penanganan bencana yang baik. Sebelumnya, Basarnas dan JQR selama tiga hari telah melaksanakan pelatihan pertolongan di permukaan air.