Millennials, pernahkah terlintas di pikiranmu untuk bekerja sebagai petani? Mungkin tidak banyak ya mengingat pekerjaan petani yang dipandang kurang menarik dan menguras banyak tenaga. Namun kenyataannya, pemuda yang satu ini justru bangga dengan profesi tersebut.
Dia adalah Rici Solihin si petani dari generasi millennial. Rici, begitu sapaannya merupakan pemilik Paprici Segar Barokah. Usaha tersebut dirintis sejak dirinya masih berada di bangku kuliah. Menariknya, dari game online “Farmville” laki-laki kelahiran Bandung 20 Agustus 1990 ini semakin serius untuk menggeluti dunia pertanian.
“Saya dulu hobi bermain game online yang bertani seperti Farmville, Harvest moon, dan lain-lain. Ibu saya bilang daripada bertani di game mending bertani langsung karena pasti lebih menghasilkan. Mulai dari situ saya mencoba untuk bertani Paprika yang menjadi potensi di daerah saya,” ujar Rici dikutip dari agronet.id.
Sepak terjangnya di dunia pertanian dimulai sejak tahun 2012, bermodalkan Rp50 juta, Rici memulai usaha pertanian paprika. Kala itu dirinya membangun green house paprika yang memiliki luas lahan 600 m2 dan pengadaan sistem hidroponik. Keseriusan Rici dalam bidang ini tidak setengah-setengah, dirinya memberanikan diri untuk bekerja sama dengan investor dalam mendapatkan modal tersebut.
Disinilah Paprici Segar Barokah lahir. Bisnis yang dibangun pada tahun 2012 tersebut merupakan bisnis perdagangan dan supplier sayuran dengan komoditas utama paprika. Selain paprika, terdapat sayuran antik lainnya seperti tomat cherry, timun kyuri, dan daun mint sebagai komoditas utama.
Rici Solihin yang dikenal sebagai petani generasi millennial bukan merupakan sarjana pertanian, melainkan sarjana studi Manajemen dan Bisnis dengan konsentrasi kewirausahaan di Universitas Padjajaran dan mengambil pendidikan magister Ilmu Manajemen di kampus yang sama dengan fokus pada manajemen rantai pasok.
“Berbekal ilmu pengetahuan tersebut, akhirnya saya gunakan untuk membuat sistem Papri-GO atau Paprici Grocery Online yakni sistem penjualan secara Business to Consumer atau B2C guna menghubungkan langsung petani dengan konsumen yang saat ini telah dilakukan sebagian besar di area Bandung dan beberapa tempat di Jakarta,” ujar Rici. Untuk layanan Papri-GO areanya terbatas hanya di Bandung dan Jakarta.
Memiliki kebun di Desa Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, Paprici telah mendistribusikan sayurannya ke area Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga melakukan ekspor ke Singapura. Rici memiliki target yaitu mampu mengintegrasikan usaha pertanian dari hulu ke hilir khususnya pada penciptaan produk olahan yang mampu mengolah sayuran menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi di pasaran.
Rici menambahkan, bahwa Paprici memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya yaitu terletak pada business with purpose atau tujuan yang jelas supaya dapat berkelanjutan. “Tujuannya supaya mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal baik dari tingkat pendapatan hingga tingkat pendidikan karena mayoritas petani di pedesaan memiliki pendapatan dan tingkat pendidikan yang rendah,” ungkap Rici.
Laki-laki yang pernah meraih juara pertama sebagai Duta Petani Muda Indonesia periode 2016 berharap untuk kedepannya akan semakin banyak petani muda, bersih, modern, dan menguntungkan. Pandangan mengenai petani ketinggalan zaman dan hanya dari generasi tua dipatahkan oleh Rici.
Prestasi lainnya yang didapatkan Rici Solihin sebagai petani generasi millennial dari usaha Papricinya ialah penghargaan Microentrepreneur of the Year (pengusaha terbaik) di ajang Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) tahun 2018 –2019.