Program hilirisasi di sektor industri tambang yang digagas pemerintah semakin hari makin menunjukkan buah manisnya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia bahwa berkat hilirisasi di sektor tambang, realisasi investasi RI di kuartal III 2022 melonjak 42% dari capaian sebelumnya di tahun lalu.
Rinciannya, menurut laporan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), reliasasi investasi pada kuartal III tahun 2022 mencapai Rp307,8 triliun, naik 1,9% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 42,1% lebih tinggi dari capaian periode yang sama 2021 atau secara year-on year.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyebut sektor yang memberkan sumbangsih tersesar di realisasi investasi kuartal III tahun ini adalah sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp44 triliun, kemudian sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp32,5 triliun. Selanjutnya sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp28,9 triliun, sektor pertambangan sebesar Rp28,3 triliun, serta sektor listrik, gas, air sejumlah Rp27,3 triliun.
Meski begitu, Bahlil menekankan bahwa faktor utama dari melonjaknya angka capaian realisasi investasi terjadi karena adanya hilirisasi sumber daya alam di pertambangan.
“Sekalipun kita di bawa ke WTO, kita gak pernah gentar,” ujar Bahlil.
Selanjutnya capaian dari sektor lain seperti listrik, gas dan air yang juga merupakan hasil dari program hilirisasi memacu perbangunan kawasan industri dan pabrik-pabrik di kawasan industri Indonesia. Pembangunan kawasan industri selanjutnya juga berdampak paralel pada meningkatnya permintaan kebutuhan transportasi dan komunikasi.
Diketahui, kawasan industri luar jawa sudah mulai terbangun. Wajar saja jika melihat daerah yang menyerap investasi terbanyak didominasi oleh wilayah luar Pulau Jawa dengan 54% atau Rp166,3 triliun. Angka ini meningkat 47,9% secara tahunan. Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp141,5 triliun atau 46%, tumbuh 35,8 secara tahunan.
Bahlil juga mengungkap bahwa dengan capaian realisasi investasi melonjak dan mencapai Rp892,4 triliun, kini target negara sudah tercapai 74,4 persen dari besaran target Rp1.200 triliun di tahun ini.
“Secara tahunan ini tumbuh 35,3%. Sehingga total sudah 74,4% dari target Rp 1.200 triliun,” tutur Bahlil.