Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat ini tengah melakukan razia tilang uji emisi nih, Sob yang telah berlangsung sejak Jumat (25/8) lalu. Razia ini dilakukan untuk mengurangi polusi di wilayah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta.
Lalu, bagaimana sih caranya untuk mengetahui kendaraan kita aman dan dapat lolos dari razia uji emisi? Kamu cuma perlu datang ke lokasi penyediaan uji emisi secara gratis yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Uji emisi gratis ini digelar di lima lokasi dan hanya berlaku mulai dari 25 Agustus hingga 31 Agustus 2023. Uji emisi gratis ini pun berlaku untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Ada pun wilayahnya tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.
“Bagi pemilik kendaraan pribadi, ini kesempatan terakhir untuk mengikuti uji emisi gratis. Mulai 1 September 2023, akan diberlakukan tilang bagi kendaraan yang belum lulus uji emisi,” tulis DLH DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi.
Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan bahwa tilang uji emisi akan dilakukan secara masif mulai 1 September 2023 hingga tiga bulan ke depan.
Adapun kegiatan razia akan dilakukan bersama Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan, Suku Dinas Lingkungan Hidup, hingga Pom TNI. Ada tiga kategori uji emisi yang disediakan, antara lain mobil berbahan bakar solar dan bensin serta untuk motor. Hasil uji emisi nantinya pun akan langsung diberikan kepada pengendara.
Uji coba tilang uji emisi pun sudah dilakukan di beberapa lokasi wilayah DKI Jakarta, yaitu Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan RE Martadinata, Taman Anggrek, Terminal Blok M, dan Jalan Asia Afrika. Namun, uji tilang ini belum dilakukan tindakan penilangan, hanya sosialisasi semata.
Berikut yang perlu diperhatikan dalam uji emisi kendaraan bermotor:
Bersihkan filter udara mesin
Sebelum berkendara ada baiknya kamu cek filter udara kendaraan kamu. Jika terlihat kotor, bersihkan segera, karena jika filter udara mesin banyak tertutup debu, akan berpengaruh kepada angka Hidrokarbon (Hydrocarbon) dan menghambat udara masuk ke ruang bakar mesin, sehingga membuat angka Hidrokarbon semakin tinggi.
Pastikan busi dan koil dalam kondisi prima
Bagian satu ini sangat penting, karena merupakan bagian dari sistem pengapian mesin. Yups, busi dan koil harus dalam kondisi prima, agar ruang bakar kendaraan berjalan dengan baik. Jika keadaan busi dan koil dalam keadaan prima, maka campuran udara dan bensin akan terbakar sempurna dan tidak meninggalkan jejak residu yang dapat membuat kendaraan tidak lulus uji emisi.
Jaga suhu kerja mesin
Kamu bisa mengecek radiator kendaraan kamu. Jika sistem pendingin mesin ini bermasalah, segeralah dibenahi karena dapat berdampak kepada mesin kendaraan. Suhu kerja mesin harus dipastikan tidak boleh terlalu rendah atau tinggi dari normal, supaya campuran bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin pada kendaraan kamu.
Ganti oli mesin secara berkala
Mengganti oli kendaraan memang sering dianggap sepele oleh para pemilik kendaraan. Padahal nih, Sob kamu harus selalu cek oli mesin. Pasalnya, jika oli kamu rusak atau kendaraan kamu kehabisan oli dapat merusak mesin kendaraan kamu dan meningkatkan residu sisa pembakaran.
Pastikan kondisi sensor oksigen dan catalytic converter baik
Sensor oksigen harus dalam keadaan baik, bersih dan tidak rusak. Mengingat tugas bagian kendaraan ini untuk menciptakan pembakaran yang sempurna. Perhatikan juga kondisi catalytic converter kendaraan kamu di knalpot mobil yang bertugas untuk mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara bersih.
Gunakan bensin sesuai rekomendasi pabrik
Terdengar cukup sepele. Tapi, bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan sebenarnya dapat mempercepat kondisi mesin kamu rusak. Ya, jadi jika kendaraan kamu disarankan untuk memakai oktan lebih tinggi, gunakan bahan bakar yang disarankan. Jangan kamu mengisi bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah, karena membuat mesin sulit memproses pembakaran dengan baik. Hasilnya, sisa pembakaran menjadi lebih kotor dan mesin kendaraan kamu tentu saja ikut turun performanya.
Bagaimana Sob, sudah cek “kesehatan” kendaraan kamu?